Kembali
Tak Pernah Padam Semangat Sakir Hidupi 3 Anak Disabilitas dari Jualan Dawet

Tak Pernah Padam Semangat Sakir Hidupi 3 Anak Disabilitas dari Jualan Dawet

Rp 15.424.507
51.415023333333% Complete
Terkumpul dari Rp 30.000.000,-
Donasi Sekarang
Donasi Sekarang

Mempunyai 3 anak disabilitas, menjadi takdir bagi Waginem (63) dan Sakir (65). Namun tak sekalipun pasutri ini berputus asa atas kehendak Ilahi. Anak bungsunya, Welas (18), sejak lahir tak pernah melihat dunia karena dirinya terlahir tuna netra. Anak yang duduk di bangku SMP SLB ini masih membutuhkan orang lain untuk beraktivitas di rumah. Sementara itu, anak ketiga bernama Triyanti (27) juga berkebutuhan khusus karena mengalami disabilitas intelektual. Walaupun begitu, dibanding saudara lainnya, Tri lebih mandiri bahkan bisa membantu pekerjaan rumah orangtuanya.

Foto:berbuatbaik.id

Hal berbeda dan jauh lebih mengkhawatirkan dialami anak nomor dua Waginem dan Sakir. Kiswanto (30) sejak usia remaja mengalami gangguan kejiwaan dan hanya berbaring dengan posisi menekuk. Pasutri lansia ini pun tak punya pilihan selain mengunci Kiswanto karena khawatir membahayakan orang.

"Saya sedih, saya itu kalau saya tidak ada bagaimana pikiran saya seperti itu, sekarang pikiran saya udah menerima. Gak bisa sembuh (kiswanto) pasrah sama Allah. Saya sudah sampai tobat. Sudah dicarikan obatnya rumah sakit nggak bisa. Welas itu kalau jalan harus dibantu dituntun ke kamar mandi, buat nimba air tetap harus dibantu. Kalau Tri sudah mandiri bantu ibu nyuci baju. Kalau Welas masih kayak harus dirawat," jelas Waginem kepada tim berbuatbaik.id di kediamannya di Klaten, Jawa Tengah.

Foto:berbuatbaik.id

Walau diterpa cobaan, keluarga ini terus menguatkan satu sama lain. Sakir, sang ayah, rutin mengontrol kondisi Kiswanto dan tak pernah absen membawakan makanan.

"Sendirian 3 tahun, marahnya 14 tahun Lamanya di rumah sakit wara-wiri berobat jalan 2 tahun. Terus di rumah sakit sendiri lari jalan-jalan sampai tengah malam terus ke Kebumen tapi badannya kurus, saya nggak tega badannya kurus tinggal tulang dan kulit. Ini kondisinya udah normal, udah gemukan tadinya habis, makannya lahap," jelas Sakir.

Sakir pun memilih menerima keadaan Kiswanto yang semakin parah. Oleh karena itu, dia tidak lagi membawa Kiswanto ke rumah sakit melainkan mengurus sendiri segala keperluan Kiswanto

"Minum obat nggak mau obatnya dilempar dibuang. Kalau dikasih obat malah mukul. Di RS talinya dilepas melarikan diri, pulang terus saya pegang gitu lalu dikasih di perawatnya terus dipegang ditali sampai bisa jalan sendiri, bosen tobat tak kurung di sini rasanya udah bosen di rumah sakit ya udah dikandangin di sini 3 tahun setengah, nggak ke mana-mana di sini aja. Iya di situ terus paling nggak mau kamu kan apa-apa dipecahin radio, niatnya bunyi-bunyian, malah dirusak. Gelas dilempar ke genteng, ini aja kadang-kadang suka dilempari batu. Pintu-pintu dipecahin. Kondisi terakhir itu seperti apa sudah tidak nyambung, matanya putih semua kadang-kadang matanya putih semua, diajak ngobrol respons nggak nggak bisa diam, diajak ngobrol nggak bisa apa-apa tapi manggil untuk makan bisa, juga tapi pikirannya udah nggak nyambung," cerita Sakir lagi.

Sakir pun masih harus berjuang mencari nafkah. Dia masih rajin berkeliling menjajakan dawet walaupun di usianya kini, badan Sakir sering terasa sakit.

"Kalau kecapean sakit. Badannya sudah loyo. Ya dapat kalau bagus Rp 100.000 kalau 1 kilo tapi kalau setengah kilo Rp 80.000. Bersihnya dikasih ke ibu berapa biasanya 30 atau enggak Rp 25.000 biasanya," jelas Sakir yang tinggal di Desa Bogem, Kecamatan Bayat, Klaten, Jateng.

Foto:berbuatbaik.id

Sakir menjual es dawet seharga Rp 3 ribu namun terkadang ada saja pelanggan yang membeli dengan harga yang lebih murah. Sakir menerima semuanya karena dia yakin rezeki sudah diatur Sang Kuasa. Dia dan keluarganya juga masih tinggal di hunian yang sangat sederhana dengan lantai tanah dan dinding bambu serta kayu.

Sahabat baik, keluarga Sakir adalah keluarga yang tegar walau dihadang banyak keterbatasan. Tak ada yang lebih berarti bagi keluarga Sakir selain bantuan yang bisa mengubah hidupnya lebih baik. Kamu bisa menopang bahu Sakir dan keluarga dengan mulai donasi sekarang juga.

Kabar baiknya, semua donasi yang diberikan seluruhnya akan sampai ke penerima 100% tanpa ada potongan.

Kamu yang telah berdonasi akan mendapatkan notifikasi dari tim kami. Selain itu, bisa memantau informasi seputar kampanye sosial yang diikuti, berikut update terkininya. Jika berminat lebih dalam berkontribusi di kampanye sosial, #sahabatbaik bisa mendaftar menjadi relawan. Kamu pun bisa mengikutsertakan komunitas dalam kampanye ini.

Yuk jadi #sahabatbaik dengan #berbuatbaik mulai hari ini, mulai sekarang!

Donatur

Default User
S*********i
1 bulan yang lalu
Donasi Rp 10.000
Default User
S*********i
3 bulan yang lalu
Donasi Rp 10.000
Default User
I*********yati
4 bulan yang lalu
Donasi Rp 10.000
Default User
Hamba Allah
4 bulan yang lalu
Donasi Rp 20.257
Default User
B*********
5 bulan yang lalu
Donasi Rp 100.000

Tentang Kami

About Us
berbuatbaik.id ikut andil dalam aktivitas sosial dan kemanusiaan dengan menggalang dana sekaligus memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat.
About Us
berbuatbaik.id dan CTARSA Foundation bertanggung jawab penuh atas penyaluran dana donasi yang diterima.
About Us
Donasi yang diterima akan disalurkan 100% kepada yang membutuhkan tanpa dikenai potongan biaya apapun
About Us
Kamu bisa bergabung dengan komunitas Berbuat Baik menjadi relawan hingga mengajukan penggalangan dana ke berbuatbaik.id