Kembali
Kisah Pilu Omang Penderita Kelainan Kulit, Kurus Kering hingga Hilang Gigi dan Kuku

Kisah Pilu Omang Penderita Kelainan Kulit, Kurus Kering hingga Hilang Gigi dan Kuku

Rp 34.177.500
97.65% Complete
Terkumpul dari Rp 35.000.000,-
Donasi Sekarang
Donasi Sekarang

“Sudah bisa sembuh aja, sudah seneng Omang. Sudah nggak ngerepotin ceuceu-ceuceu (kakak), adik-adik.”

Kalimat ini terucap dari mulut Komarudin yang tak mampu berbuat banyak lantaran kelainan kulit yang dideritanya. Penyakit Komarudin atau Omang (26) sudah menjalar hingga 70 persen tubuhnya sampai rambutnya rontok, giginya tanggal, bahkan kehilangan kuku jari tangan dan kaki. Tubuhnya pun sekarang kurus kering dan rapuh.

Foto:berbuatbaik.id

Oleh dokter, Omang didiagnosa tidak memiliki kulit ari yang membuat kulitnya sangat tipis, mudah terluka dan terkelupas.

“Sakit, perih, sama nggak bisa ngapa-ngapain sih. Itu apa. Kalau panas tinggi banget sama kena matahari itu pasti ke sininya tuh ada cairan-cairan gitu loh. Kulitnya tuh,” keluh Omang.

Omang pun tak bisa makan nasi karena terlalu keras sehingga makanan seperti bubur yang hanya bisa dikonsumsi Omang.

Patah tulang punggung yang dialaminya 10 tahun lalu kian memperparah kemampuan geraknya. Dalam kesehariannya, Omang hanya bisa beraktivitas di dalam bilik sewaan seluas 2x2,5 meter yang dibayarkan adiknya, Narti, untuknya yang juga ikut merawat Omang.

Foto:berbuatbaik.id

Sejak kematian ibunya, Omang jatuh dalam keterpurukan dan selalu merasa menjadi beban bagi keluarganya karena penyakitnya yang membuat dia tak bisa melakukan apa apa. Terlebih pada tahun 2020, ayahnya turut berpulang.

“Biasanya tuh kadang kalau misalnya lagi berdua gitu kan suka nangis. Kayak gini nggak ada Ibu. Dia kan bener-bener ngerasa di titik terendahnya semenjak Ibu udah nggak ada. Kalau bukan kita yang ngurusin Ya siapa lagi gitu. Itu sih paling. Omangnya yang kuat, Omang bukan beban kok buat kita kayak gitu. Omang tuh pahala buat kami,” tutur Ina, adik Omang.

Narti dan Ina adalah salah dua dari tujuh saudara Omang yang akan selalu siap siaga untuk Omang. Meskipun Narti hanya bekerja sebagai ART dan suaminya yang hanya penjual es Jaipong, mereka tidak pernah mengeluh menjadi garda terdepan untuk Omang.

Foto:berbuatbaik.id

Tidak bisa dipungkiri, dengan latar belakang ekonomi yang terbatas, Omang bahkan tak lagi ingat kapan terakhir kali ia mendapatkan pengobatan yang layak atas penyakit kulit yang dideritanya.

Sahabat Baik, siapapun pasti terenyuh mendengar kisah Omang dengan segala keterbatasannya yang mengingatkan untuk kembali bersyukur atas hal-hal kecil yang dimiliki dalam hidup.

Mari kita bersama-sama kuatkan hati Omang dan juga membantu biaya pengobatannya dengan Donasi di berbuatbaik.id. Seluruh donasi yang #sahabatbaik berikan akan disalurkan 100% tanpa ada potongan sepeserpun.

Yuk, kita bersama-sama sebarkan kebaikan mulai hari ini.

Donatur

Default User
Fransom
6 bulan yang lalu
Donasi Rp 100.000
Default User
D*********
6 bulan yang lalu
Donasi Rp 200.000
Default User
Mohammad Munir
6 bulan yang lalu
Donasi Rp 10.000
Default User
s*********njaya
6 bulan yang lalu
Donasi Rp 250.000
Default User
Hamba Allah
6 bulan yang lalu
Donasi Rp 50.000

Tentang Kami

About Us
berbuatbaik.id ikut andil dalam aktivitas sosial dan kemanusiaan dengan menggalang dana sekaligus memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat.
About Us
berbuatbaik.id dan CTARSA Foundation bertanggung jawab penuh atas penyaluran dana donasi yang diterima.
About Us
Donasi yang diterima akan disalurkan 100% kepada yang membutuhkan tanpa dikenai potongan biaya apapun
About Us
Kamu bisa bergabung dengan komunitas Berbuat Baik menjadi relawan hingga mengajukan penggalangan dana ke berbuatbaik.id