Belakangan ini semakin banyak anak muda yang mengalami depresi hingga menyebabkan kasus bunuh diri yang semakin meningkat. Paling teranyar adalah perisitiwa yang menimpa dua mahasiswa di Semarang.
Maraknya kasus ini mengingatkan untuk lebih peka dan peduli terhadap orang-orang di sekitar. Terkadang ada banyak tanda dari sahabat ataupun kerabat yang secara tidak langsung meminta pertolongan. Oleh karena itu, yuk belajar tentang cara pertolongan pertama untuk mencegah hal yang tak diinginkan terjadi. Dikutip dari pernyataan dosen psikologi dari Universitas Airlangga, Valina Khiarin Nisa ada tiga langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah hal tersebut.
1. Look atau Lihat
Hal pertama yang bisa kamu lakukan adalah melihat dan memperhatikan orang-orang di sekitar kamu. Ada banyak tanda-tanda yang biasanya diberikan orang lain, hal itu bisa berupa pesan bernada depresif, ekspresi wajah yang selalu murung atau kebiasaan tak lazim, seperti menarik diri dari lingkungan sosial. Jika menemukan tanda-tanda seperti itu pada orang-orang di sekitarmu, kamu bisa mulai mendekatinya dan membuka obrolan untuk sekadar mengalihkan mereka dari pikiran-pikiran negatif yang berujung ke niat bunuh diri. Kamu bisa mulai dengan obrolan santai atau mungkin membahas hal-hal yang menjadi minat orang tersebut untuk membangkitkan rasa senang mereka.
Foto:Getty Images/iStockphoto/fizkes
|
2. Listen atau Dengar
Saat kamu sudah mengetahui bahwa ada orang terdekatmu yang depresi dan memiliki potensi melakukan tindakan esktrem seperti bunuh diri, alangkah baiknya kamu mulai segera mendekatinya. Kamu bisa mulai membangun kedekatan emosi yang dilandasi rasa empati dan reflektif. Jadilah wadah untuk menampung cerita-ceritanya, mulai dari keluh kesah hingga permasalahan yang sedang dialami oleh orang tersebut.
Namun perlu catatan penting untuk menjalani langkah ini. Kamu harus menahan diri untuk mengeluarkan komentar yang berpotensi menyinggungnya atau membuatnya semakin sedih. Kamu juga harus menanamkan pada diri sendiri bahwa kapasitas seseorang mengatasi permasalahan mereka berbeda-beda. Jadi tak bisa menyepelekan permasalahan orang lain. Akan lebih baik lagi, jika kamu memberikan kata-kata penyemangat untuk menunjukan bahwa orang tersebut tidak akan sendirian.
Foto:Getty Images
|
3. Link atau Menghubungkan
Pada tahap ini, kamu pastinya sudah mencoba melihat dan mendengarkan kondisi orang yang membutuhkan pertolonganmu. Namun pada dasarnya, kamu sendiri pun harus menyadari kapasitasmu dalam membantu sangat terbatas. Sehingga, jika kamu merasa bahwa kondisi orang yang kamu tolong sudah di tahap kritis, kamu bisa membantu menghubungkannya kepada ahli di bidang kesehatan mental. Kamu juga bisa membantu menghubungkan orang tersebut kepada keluarganya agar dapat diberikan perhatian lebih.
Selain melakukan ketiga langkah pertolongan pertama itu kamu juga harus memastikan orang yang kamu bantu ini mendapatkan rasa aman dan menjauhkannya dari benda-benda tajam yang berpotensi menjadi alatnya mengakhiri hidup. Tetapi, satu hal yang paling penting adalah sebelum kamu membantu orang lain kamu harus memastikan kondisi mentalmu juga dalam keadaan stabil dan sehat.
Foto:Getty Images/Kannika Paison
|
Sahabat Baik, yuk mulai tingkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental dan rangkul mereka yang membutuhkan pertolongan. Dengan sekadar mendengarkan dan memberikan kata penyemangat, kamu bisa membantu menyelamatkan mereka yang mulai kehilangan harapan akan hidup. Tebarkan kebaikan dan bantu mereka untuk tetap hidup demi kebahagiaan kecil yang menanti di masa depan.
Selain itu, kamu juga bisa mulai berbuat baik dengan membagikan sedikit rezeki kepada mereka yang membutuhkan melalui berbuatbaik.id. Kamu tidak perlu khawatir karena donasi di berbuatbaik.id dijamin 100% tersalurkan.