Berbagi Kabar & Kegiatan > detail

Lagu “Gala Bunga Matahari” dan Rasa Duka

Lagu “Gala Bunga Matahari” dan Rasa Duka
Lagu berjudul “Gala Bunga Matahari” yang mengisahkan tentang seseorang yang kehilangan dan merindukan sosok terkasihnya yang telah tiada.

Akhir-akhir ini, media sosial sedang diramaikan oleh salah satu lagu dari Sal Priadi. Lagunya dalam Album “MARKERS AND SUCH PENS FLASHDISKS” ini jadi viral karena memiliki arti yang begitu mendalam. Lagu tersebut berjudul “Gala Bunga Matahari” yang mengisahkan tentang seseorang yang kehilangan dan merindukan sosok terkasihnya yang telah tiada.

Banyak netizen yang ikut meramaikan dan mengunggah kisah mereka ketika ditinggal pergi untuk selama-lamanya oleh orang tersayang dengan alunan musik dari lagu “Gala Bunga Matahari”. Tak jarang orang-orang yang menonton konten tersebut ikut larut dalam haru ketika membaca kisah-kisah yang seliweran di media sosial.

Foto:Instagram Sal Priadi

Sal sebagai penulis sekaligus penyanyi dari lagu pun ternyata juga ikut sedih ketika membaca kisah-kisah yang dibagikan oleh para netizen.

“Teman teman,boleh jujur hampir setiap hari saya menangis membaca cerita cerita soal orang orang dalam duka yang dikirimkan ke saya. Maaf kalau respon saya banyak bercandanya, sering kali haha hihi jadi cara terbaik menyamarkan renung duka. Sebisa mungkin saya selalu ikut berdoa untuk orang orang terkasihmu yang pamit duluan itu. Titip doakan orang orang terkasihku juga." tulis Sal Priadi pada salah satu unggahannya melalui akun Instagram @salpriadi.

Sudah sekitar 8 juta orang yang mendengarkan lagu “Gala Bunga Matahari” melalui Spotify dan tak jarang ikut meneteskan air mata karena lagu yang emosional ini. Tiap liriknya ternyata memiliki arti tersendiri dan ada juga yang mengambil dari beberapa ayat Al-Quran lho! Berikut ini beberapa fakta dan makna dibalik lagu “Gala Bunga Matahari” yang sudah tim berbuatbaik.id rangkum dari berbagai sumber.

1. Ditulis untuk Belajar Mengenai Rasa Duka

Sal Priadi sebagai penulis sekaligus penyanyi dari lagu ini sempat mengungkapkan alasan di balik penulisan lagu ini melalui media sosial pribadinya. “Kutulis lagu ini untuk sama sama belajar mengeja duka. Duka selalu melahirkan perasaan yang khusus, perasaan sedih yang teramat juga dibersamai dengan kepercayaan bahwa mereka yang pergi. Berharap kita melanjutkan hidup ini dengan sebaik baiknya.” ungkap Sal dalam kolom komentar salah satu video unggahan TikToknya @salpriadi_

Dari ungkapan Sal tersebut, bisa diartikan jika memang perasaan duka pasti akan menimbulkan rasa sedih yang begitu mendalam. Namun, kita tak boleh berlarut-larut dalam kedukaan. Kehidupan tidak berhenti saat orang terkasih telah tiada, semua akan terus berjalan dan kita akan terus melanjutkan hidup dengan sebaik-baiknya.


2. Mengambil Referensi Lirik dari Ayat dan Hadis Al-Quran

Terdapat salah satu lirik dalam lagu ini yang menyatakan sungai yang dialiri air susu. "Adakah sungai sungai itu benar benar. Dilintasi dengan air susu"

Ternyata lirik tersebut merupakan gambaran surga yang terdapat dalam Alquran Surah Muhammad ayat 15 yang artinya:

"Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa (adalah bahwa) di dalamnya ada sungai-sungai yang airnya tidak payau, sungai-sungai air susu yang rasanya tidak berubah, sungai-sungai khamar yang lezat bagi peminumnya, dan sungai-sungai madu yang murni. Di dalamnya mereka memperoleh segala macam buah dan ampunan dari Tuhan mereka"

Selain bait lirik tersebut, ada juga lirik yang menyatakan orang terkasih yang telah tiada tersebut kini badannya sudah tak sakit lagi dan menjadi muda lagi. "Juga badanmu tak sakit sakit lagi. Kau dan orang orang di sana muda lagi". Penggalan lirik tersebut, sesuai dengan gambaran dalam hadis, bahwa penghuni surga akan sehat dan selalu muda.

"Sesungguhnya kalian akan tetap sehat dan tidak pernah sakit lagi, kalian akan tetap hidup dan tidak pernah mati lagi, kalian akan tetap muda dan tidak pernah tua renta lagi, kalian akan terus berbahagia, dan tidak pernah merasa sedih dan menderita lagi," (Shahih Muslim).

3. Menggambarkan Fase Duka Seseorang

Dalam lagu ini, tergambar seseorang masih merasa rindu dan kadang masih sedih hingga menangis karena ditinggalkan orang terkasih. Namun seiring berjalannya waktu, pribadi tersebut mulai menerima dan belajar untuk lebih kuat dan bahagia meski tanpa orang terkasih. Makna ini tersirat dalam salah satu bait lirik dalam lagu ini.

“Kan ku ceritakan padamu
Bagaimana hidupku tanpamu
Kangennya masih ada, di setiap waktu
Kadang aku menangis bila aku perlu, tapi aku sekarang sudah lebih lucu
Jadilah menyenangkan seperti katamu
Jalani hidup dengan penuh suka cita
Dan percaya kau ada di hatiku, selamanya”

Foto:Getty Images/iStockphoto

Sal Priadi dengan lagu "Gala Bunga Matahari" telah menginspirasi banyak orang untuk menghadapi kehilangan dengan keberanian dan harapan. Lagu ini bukan hanya sebuah karya seni, namun juga menjadi pengingat bahwa kehidupan terus berjalan meskipun kehilangan orang terkasih.

Di saat kita mengingat dan mengenang kehidupan orang-orang yang telah meninggal, kita juga dapat berbuat baik kepada mereka yang masih bersama kita.

Sahabat Baik bisa memulainya dengan berdonasi melalui berbuatbaik.id. Setiap donasi yang diterima 100% tersalurkan kepada mereka yang membutuhkan. Tidak ada yang lebih bermakna daripada memberikan harapan serta kebahagiaan kepada orang lain, terutama di masa-masa sulit. Donasi sekarang di berbuatbaik.id dan jadilah bagian dari gerakan kebaikan yang nyata!