Warga Desa Jatiwangi dan Desa Suka Mulya Kec. Pakenjeng, Kab. Garut sudah sering bolak balik di jembatan yang hanya berupa tumpukan bambu.
Jembatan ini kerap dilalui para petani, anak sekolah dan warga lainnya. Tanpa takut, mereka tetap menggunakan jembatan ini meski amat berisiko.
Tokoh masyarakat, Tatang, menuturkan jembatan dengan sungai selebar 60 m ini pernah membuat orang-orang jatuh.
“Biasanya kalau hujan ada yang jatuh tergelincir, tapi mereka tetap menggunakannya,” kata Tatang kepada berbuatbaik.id beberapa waktu lalu.
Menurut keterangan Tatang, sebenarnya pihak desa sudah mengajukan perbaikan ke pemda setempat namun belum ada tindakan.
Tatang memahami alasan warga desa tetap menggunakan jembatan dengan pegangang seutas kawat ini.
“Soalnya kalau memutar jalan lain bisa lebih lama 30 menit,” ucapnya.
Oleh karena itu, Tatang berharap ada #sahabatbaik yang mau membantu membuat jembatan ini agar kelak tak ada warga lagi yang terjatuh.
Para #sahabatbaik pun bisa bersama-sama membangun jembatan mereka melalui #berbuatbaik. Caranya dimulai dengan klik tombol Donasi.
Kabar baiknya, semua donasi yang diberikan seluruhnya akan sampai ke penerima 100% tanpa ada potongan.
Kamu yang telah berdonasi akan mendapatkan notifikasi dari tim kami. Selain itu, bisa memantau informasi seputar kampanye sosial yang kamu ikuti, berikut update terkininya.
Jika kamu berminat lebih dalam berkontribusi di kampanye sosial, #sahabatbaik bisa mendaftar menjadi relawan. Kamu pun bisa mengikutsertakan komunitas dalam kampanye ini.
Yuk jadi #sahabatbaik dengan #berbuatbaik mulai hari ini, mulai sekarang!
Warga Desa Jatiwangi dan Desa Suka Mulya Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut boleh bernapas lega. Pasalnya, sudah terbentang jembatan yang bertahun-tahun mereka dambakan.
Dibantu oleh Vertical Rescue, tim sukses membangun jembatan selebar 1,2 m dan panjang 50 m dalam waktu 3 minggu saja.
Jembatan ini pun dibangun secara gotong royong bersama warga dan dibuka dengan perayaan tumpengan bersama komunitas motor Tour de Trans.
Foto:berbuatbaik
|
"Pembuatan jembatan aman lancar tidak ada kendala yang berarti, warga juga membantu dan setelah selesai masyarakat datang syukuran," ungkap Tedi dari Vertical Rescue kepada tim berbuatbaik.
Uniknya saat pembuatan jembatan, jembatan lama tidak dirobohkan karena keberadaannya sangat penting. Masyarakat enggan untuk memutar karena memerlukan waktu yang cukup panjang.
"Kita bangun jembatan di atas jembatan yang lama makanya sesegera mungkin dibangun sama temen teman supaya kondisi tidak berlama -lama. Pas jembatan selesai baru jembatan di bawah dipotong. Jembatan baru lebih tinggi sekitar 30 cm," ungkapnya.
Dia pun berharap warga bisa bersama-sama menjaga dan merawat jembatan ini sebaik-baiknya agar pemakaiannya bertahan lama.
Foto:berbuatbaik
|
"Kemaren udah kita tulis dilalui 3 orang bergantian, jangan bawa barang berat. Jembatan harus dirawat. Semoga jembatan masa pakai bisa lama," harapnya.
Jembatan ini pun lekas dibangun juga berkat donasi dari Sonam Group sebesar Rp 90 juta dan juga sahabat baik sekalian dengan total donasi sebesar Rp 130.873.265.
Foto:berbuatbaik
|
|
Terima kasih telah bersama-sama berbuatbaik.id membangun titian harapan bagi dua desa di Garut ini. Kendati demikian, masih banyak masyarakat di beberapa tempat yang juga membutuhkan jembatan asa ini. Mari bersama mulai Donasi di berbuatbaik.id sekarang juga. Donasi di berbuatbaik.id, 100% tersalurkan.