Pariandi, guru kelas 4 UPT SDN Ujungtebu 3 Kec. Ciomas, Serang, Banten prihatin melihat kaki salah satu siswa berdarah karena tertusuk duri.
Siswa tersebut, ceritanya, tidak menggunakan sepatu ketika berlarian dan bermain.
“Banyak siswa berasal dari keluarga kurang mampu jadi mereka tak punya sepatu hanya sendal. Bahkan sendalnya kerap hilang saat ditinggal,” jelas Pariandi kepada berbuatbaik.id beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, dia mengatakan terkadang siswa yang memakai sepatu pun terpaksa memakai sendal karena sepatu mereka yang cuma satu-satunya basah terkena hujan.
Alhasil sepatu menjadi barang yang begitu jarang dan mahal dipakai anak-anak di sekolah ini. Padahal kaki-kaki kecil mereka membutuhkan sepatu.
Pihak sekolah pun tak bisa mewajibkan mereka bersepatu karena sadar betul mereka cuma anak-anak dengan orang tua yang hanya petani dan buruh.
“Mereka bahkan cuma bersepatu kalau ada hari penting. Padahal sepatu mereka penting karena mereka berjalan kira-kira 1 hingga 1-5 kilo ke sekolah,” tutur Efi, perangkat desa setempat.
Salah satu kisah merana sekolah tanpa sepatu ini dialami oleh Mujib, siswa kelas 4 SD. Saban hari dia harus menempuh jarak 1 km untuk ke sekolah hanya dengan sendal jepit.
“Sepatunya kekecilan. Udah gak muat dari kelas 3” kata Mujib ke tim berbuatbaik.id.
Tapi mau bagaimana lagi, keluarga Mujib hanya hidup dari memanen melinjo. Sehingga penghasilannya hanya sekitar Rp 5 ribu hingg Rp 10 ribu per hari. Kadang kala keluarganya pun hanya makan satu kali dalam sehari.
“Diledek temen-temennya malu enggak pakai sepatu sempet gak mau sekolah juga iya 3 bulan itu nggak mau sekolah nggak masuk sekolah terus dicari gurunya,” kata Munirah, sang ibu.
Bukan cuma masalah sepatu, Mujib pun pernah mogok ke sekolah karena tak punya seragam. Alhasil, orangtuanya harus membeli seragam dengan mencicil.
“Bisa punya itu dapat utang Ibu utang itu dikredit Rp 5.000 sehari bayarnya Rp 10.000 itu, emang pengen lunas tapi nggak punya uang mau gimana,” sambungnya.
Sebab kondisinya begitu sulit, Mujib pun terkadang tak punya uang jajan. Sambil menangis, Mujib menegaskan akan tetap ke sekolah bagaimanapun kondisinya.
Sebanyak 160 siswa UPT SDN Ujungtebu 3 membutuhkan sepatu-sepatu untuk membuat mereka mantap melangkah ke sekolah. Bukan hanya untuk melindungi kaki kecil mereka tetapi juga untuk masa depan siswa-siswa lebih baik.
Rincian Anggaran Biaya:
Kebutuhan | Biaya (Rp) | Banyaknya | Jumlah (Rp) |
Sepatu | 150.000 | 160 | 24.000.000 |
Total Biaya | 24.000.000 |
Para #sahabatbaik pun bisa bersama-sama meringankan beban mereka melalui #berbuatbaik. Caranya dimulai dengan klik tombol Donasi
Kabar baiknya, semua donasi yang diberikan seluruhnya akan sampai ke penerima 100% tanpa ada potongan.
Kamu yang telah berdonasi akan mendapatkan notifikasi dari tim kami. Selain itu, bisa memantau informasi seputar kampanye sosial yang kamu ikuti, berikut update terkininya.
Jika kamu berminat lebih dalam berkontribusi di kampanye sosial, #sahabatbaik bisa mendaftar menjadi relawan. Kamu pun bisa mengikutsertakan komunitas dalam kampanye ini.
Yuk jadi #sahabatbaik dengan #berbuatbaik mulai hari ini, mulai sekarang!
Siswa-siswi SDN Ujung Tebu 1,2 dan 3 begitu bergembira membuka paket sepatu, tas hingga perlengkapan sekolah yang diberikan berbuatbaik.id. Bersama-sama mereka pun langsung buru-buru mencoba tas dan sepatu yang diberikan sahabat baik.
Donasi ini langsung diserahkan secara simbolis oleh General Manager berbuatbaik.id A Hadiansyah Lubis kepada perwakilan sekolah-sekolah tersebut. Penyerahan donasi ini juga didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Serang Asep Nugraha Jaya.
"Terima kasih para donatur dari Sahabat Baik. Sudah kita salurkan untuk SD Ujung Tebu 1, 2, dan 3 dan semoga jadi motivasi anak-anak untuk lebih giat belajar," kata Hadi di Serang, Kamis (27/1/2022).
Guru SDN Ujung Tebu 3 Supariyadi mengatakan donasi yang diberikan tim dari berbuatbaik.id ini sangat bermanfaat bagi kebutuhan siswa. Khususnya bagi siswa yang membutuhkan, seperti anak yatim.
"Terima kasih sekali atas bantuannya. Alhamdulillah nanti kita salurkan ke anak-anak, khususnya hari ini kita berikan ke siswa yatim," ujarnya.
Di tempat sama, Kepala Dindikbud Banten Asep menambahkan bantuan ini untuk menguatkan dan memotivasi siswa di tiga SDN di Ujung Tebu. Bantuan ini juga memberi manfaat bagi kegiatan siswa saat pergi dan belajar di sekolah.
"Ini bentuk perhatian bersama. Insyaallah ini bagian dari yang menguatkan dan memotivasi anak-anak untuk belajar sehingga menjadi manfaat untuk kita semuanya," ujarnya.
Selepas memberikan bantuan ke tiga sekolah tersebut, tim bergerak menuju kediaman Mujib, salah satu siswa yang mempunyai keterbatasan ekonomi. Tim disambut oleh keluarga Mujib yang begitu senang dengan bantuan sembako untuk mereka.
“Terima kasih sahabat baik, kita gak akan kelaparan lagi,” ucap ibu Mujib, Munirah.
Sebagai informasi, tim berbuatbaik.id telah membelanjakan donasi Rp 25.100.000 untuk 200 paket bantuan ke siswa-siswi SDN Ujung Tebu 1, 2, dan 3 yang terdiri dari tas, sepatu, dan peralatan sekolah. Bantuan ini melengkapi bantuan sebelumnya dari Pemkab Serang dan Polda Banten yang memberikan respons dari tayangan berbuat baik di Trans TV dan platform donasi berbuatbaik.id.
Sahabat baik, jangan hentikan kebaikan sampai di sini. Kamu bisa berkontribusi menyebarkan kebaikan lainnya dengan mulai berdonasi sekarang juga di berbuatbaik.id. Kabar baiknya, semua donasi yang diberikan seluruhnya akan sampai ke penerima 100% tanpa ada potongan.
Kamu yang telah berdonasi akan mendapatkan notifikasi dari tim kami. Selain itu, bisa memantau informasi seputar kampanye sosial yang kamu ikuti, berikut update terkininya.
Jika kamu berminat lebih dalam berkontribusi di kampanye sosial, #sahabatbaik bisa mendaftar menjadi relawan. Kamu pun bisa mengikutsertakan komunitas dalam kampanye ini.
Yuk jadi #sahabatbaik dengan #berbuatbaik mulai hari ini, mulai sekarang juga!