Tubuhnya sudah tak lagi tegap dan tenaganya tak lagi kuat namun semangat Abah Taryo untuk berjuang hidup terasa begitu menyala. Tertatih-tatih dengan tubuh bungkuknya, Abah Taryo menjajakan cilok yang dia pikul dengan beban seberat 25 kg.
Di usia yang menginjak usia kepala 8, dia membawa 300 biji cilok dan menyusuri jalan yang licin dan berbatu. Itu semua demi mencari sesuap nasi tiap hari. Terkadang Abah Taryo berhenti karena kelelahan dan napasnya mulai tersengal-sengal.
Tim berbuatbaik.id mulai menghampirinya dan sedikit berbincang, dia mengatakan dalam sekali jalan dia bisa 10 kali istirahat dengan duduk-duduk di emperan toko.
“Terasa pusing. Ini pegal-pegal kerasa di kaki, pinggang juga,” katanya kepada tim beberapa waktu lalu di daerah Garut, Jabar.
Beberapa bulan lalu, Abah yang malang ini pun pernah diserempet motor dan badannya terbentur. Pemotor yang merupakan dua wanita ini sempat kabur namun akhirnya datang ke rumah Abah untuk minta maaf.
“Yaudah atuh dimaafin. Gak apa-apa,” katanya ikhlas.
Bukan hanya pengalaman pahit terserempet motor, Abah Taryo juga kerap diusir pedagang cilok lainnya karena dianggap “mencuri” pelanggannya.
Tim berbuatbaik.id yang ikut berdagang bersama Abah Taryo berusaha memegangi Abah Taryo yang gemetar karena kelelahan. Kalau sudah begini maka ketika pulang, Mak Anah, istri Abah Taryo sigap memijatnya.
“Sudah dikasih tahu tapi Abah bingung di rumah mau ngapain,” kata Mak Anah.
Tapi Abah mengaku hal ini dilakukan karena dia tak mau berpangku tangan melihat keluarganya kesulitan.
“Memaksakan saja, mau bagaimana lagi, sudah risiko, abah dibutuhkan emak untuk kebutuhan sehari-hari, masih banyak kekurangan untuk makanan dan lain-lain” kata Abah.
Pasutri lansia ini sebenarnya mempunyai 6 orang anak, namun kini tersisa 4 orang karena lainnya meninggal dunia. Salah satu anaknya, Rodiah, mengaku tak bisa membujuk orangtuanya untuk tinggal bersama. Sebab, Abah Taryo tak mau menjadi beban bagi anak-anaknya.
“Sebenarnya aku pengen bahagiain orang tua. Selalu saya mendoakan semoga abah selalu sehat panjang umur,” ucap Rodiah sedih.
Sahabat baik, jangan biarkan Abah Taryo bersusah payah sendirian. Abah Taryo butuh dukungan dan kebaikan hati dari #sahabatbaik. Cara membantu Abah Taryo sederhana, dengan mulai Donasi sekarang juga. Donasi ini akan digunakan untuk membuat Abah tidak lagi harus berkeliling menjual cilok serta kebutuhan hidup lainnya.
Kabar baiknya, semua donasi yang diberikan seluruhnya akan sampai ke penerima 100% tanpa ada potongan.
Kamu yang telah berdonasi akan mendapatkan notifikasi dari tim kami. Selain itu, bisa memantau informasi seputar kampanye sosial yang kamu ikuti, berikut update terkininya.
Jika berminat lebih dalam berkontribusi di kampanye sosial, #sahabatbaik bisa mendaftar menjadi relawan. Kamu pun bisa mengikutsertakan komunitas dalam kampanye ini.
Yuk jadi #sahabatbaik dengan #berbuatbaik mulai hari ini, mulai sekarang!
Tim berbuatbaik.id datang langsung mengunjungi Abah Taryo, penjual cilok lansia di Garut, Jawa Barat. Di rumahnya, Abah Taryo ternyata sedang sakit keras. Didampingi sang istri, Mak Anah yang sabar, Abah Taryo terus dipijat dan bahkan beberapa kali muntah.
Menurut Leni, salah satu keponakan Abah Taryo, penjual cilok ini ternyata mengalami asam lambung parah. Bahkan Abah baru saja keluar dari rumah sakit. Itu pun terpaksa keluar rumah sakit karena ingin dirawat di rumah. Untuk memantau kondisinya, keluarga pun memanggil perawat yang bertugas memasang infus dan memberikan perawatan untuk Abah Taryo.
Foto:berbuatbaik.id
|
Leni juga menceritakan bahwa Abah ingin domba untuk modal usaha lanjutan setelah berhenti menjadi penjaja cilok. Dalam usaha beternak domba ini, Abah akan dibantu adik dan anak-anaknya.
Dalam kesempatan itu, Oleh, adik Abah Taryo pun mengajak tim berbuatbaik.id untuk melihat kandang domba yang dulu pernah keluarga buat untuk usaha. Namun domba-domba garut itu ternyata sudah dijual lama. Oleh karena itu, keluarga Abah Taryo ingin memulai lagi usaha domba Garut seperti dulu lagi.
"Kalau Abah beli domba kan bisa ikutan ngaritnya. Biar bisa bantu-bantuin aja lah. Bisa ikut usaha keluarga," ucap Oleh kepada tim berbuatbaik.id
Foto:berbuatbaik.id
|
Ternyata usaha domba garut ini pun sudah dipikirkan masak-masak. Bahkan keluarga Abah sudah ingin membeli domba-domba tersebut dari tetangganya yang menawarkan harga domba senilai Rp 10,5 juta untuk 4 domba, 1 jantan dan 3 betina. Setelah bersepakat, akhirnya dengan bantuan donasi berbuatbaik.id, domba-domba bertubuh kekar itu pun resmi terbeli.
Abah yang terbaring sakit mendengar kabar bahagia ini langsung memaksakan diri bangun dari pembaringannya. Dipapah oleh keponakan dan istrinya, Abah secara langsung mengucapkan terima kasih kepada berbuatbaik.id dan sahabat baik.
Bukan hanya itu, tim berbuatbaik.id juga menyerahkan bantuan uang tunai senilai Rp 6 juta untuk membantu pengobatan Abah dan sebagai penutup donasi yang telah terkumpul selama ini senilai Rp 54.719.000. Sebelumnya donasi berupa bantuan hidup, pembangunan jalan rumah Abah dan lain-lain telah disalurkan dan dimanfaatkan Abah Taryo agar kehidupannya lebih baik.
Foto:berbuatbaik.id
|
Sahabat Baik, betapa bahaginya tim berbuatbaik.id bisa mewujudkan mimpi Abah Taryo mempunyai domba-domba lagi. Dia pun berjanji tetap semangat menjalani hidup dan pulih segera. Terima kasih sahahabat baik.
Tetap tebarkan benih kebaikan untuk para lansia seperti Abah Taryo. Caranya dengan donasi di berbuatbaik.id yang 100% donasinya tersalurkan. Kamu yang telah berdonasi akan mendapatkan notifikasi dari tim kami. Selain itu, bisa memantau informasi seputar kampanye sosial yang kamu ikuti, berikut update terkininya.
Jika berminat lebih dalam berkontribusi di kampanye sosial, #sahabatbaik bisa mendaftar menjadi relawan. Kamu pun bisa mengikutsertakan komunitas dalam kampanye ini.
Yuk jadi #sahabatbaik dengan #berbuatbaik mulai hari ini, mulai sekarang!