Pasutri Renta Jadi Sandaran Hidup Anak Berkebutuhan Khusus dan Buta
Kepala Aris menggeleng-geleng dan senyumnya langsung merekah seketika campur sari diperdengarkan. Di sisinya sang ibu Wagiyem (70) sibuk membungkus kedelai untuk difermentasikan menjadi tempe.
Wagiyem menemani Aris kalau-kalau anaknya ini butuh sesuatu. Aris tidak bisa melakukan semuanya sendiri, karena Aris adalah anak berkebutuhan khusus dan juga buta. Selain itu, Aris pun tidak bisa berjalan, sehingga Wagiyem dan ayahnya, Warjito, harus menggendong Aris.
Padahal umur Aris sudah 27 tahun dengan bobot yang cukup berat dibandingkan dengan Wagiyem dan Warjito yang sudah memasuki usia lansia. Namun, kasih sayang orangtua jadi kekuatan keduanya untuk terus memenuhi kebutuhan Aris. Ya, sejak pagi buta pasutri ini sudah mengangkut hasil tempe untuk dijual ke pasar. Mereka pun kadang harus menempuh jalan yang lumayan terjal dan licin jika hujan turun.
Harga tempe yang dijual pun benar-benar murah hanya Rp 250 dan tempe koro hanya Rp 500 per bungkusnya. Sehingga keuntungannya pun tidak begitu banyak, hanya Rp 50 ribu dalam 5 hari. Kondisi keluarga ini semakin menyedihkan karena mereka hidup di rumah yang sudah reot dan miring.
Di beberapa sisi rumah ada sambungan-sambungan rumah yang diikat seadanya agar rumah tetap berdiri. Rumah ini pun masih beralaskan tanah. Hal ini tentu memprihatinkan karena Aris suka berpindah tempat dengan cara mengesot.
Petugas Puskesmas Purwosari, Gunung Kidul, Yogyakarta, Ranto Khawator yang sering mengecek Aris di rumahnya mengatakan rumah yang ditinggali Aris tidaklah sehat untuk dia yang berkebutuhan khusus.
“Sebenarnya kalau Mas Aris yang sangat mendesak lantai, terus ventilasi itu saja, Masalahnya kalau lantainya tidak diperhatikan nanti infeksi saluran pernapasan, TBC, dan lain sebagainya. Itu mudah sekali menyerang anak-anak yang berkebutuhan khusus seperti Mas Aris ini,” kata Ranto ke tim berbuatbaik.id
Namun mau bagaimana lagi, dengan kondisi yang serba terbatas, Wagiyem dan Warjito hanya bisa pasrah dan berusaha untuk tidak menyerah. Sahabat baik, keluarga ini membutuhkan kebaikan hati kalian untuk terus melanjutkan hidup.
Kamu bisa mengulurkan tanganmu, cukup dengan klik tombol Donasi sekarang juga. Kabar baiknya, semua donasi yang diberikan seluruhnya akan sampai ke penerima 100% tanpa ada potongan.
Kamu yang telah berdonasi akan mendapatkan notifikasi dari tim kami. Selain itu, bisa memantau informasi seputar kampanye sosial yang diikuti, berikut update terkininya.
Jika berminat lebih dalam berkontribusi di kampanye sosial, #sahabatbaik bisa mendaftar menjadi relawan. Kamu pun bisa mengikutsertakan komunitas dalam kampanye ini.
Yuk jadi #sahabatbaik dengan #berbuatbaik mulai hari ini, mulai sekarang!
Info Terkini
Televisi hingga Renovasi Rumah Jadi Bentuk Kasih Sahabat Baik untuk Wagiyem
Siang itu Wagiyem dan Warjito berikut anaknya yang alami kebutuhan khusus berkumpul di depan rumahnya menyambut tim berbuatbaik.id. Saat tengah merebus kacang koro, Wagiyem menceritakan kehidupan sehari-hari dan tentu saja keadaan anak bungsunya, Aris, yang juga alami kebutaan.
"Ini lagi merebus kacang koro buat tempe. Sehari-hari Bapak cari rumput di ladang jauh, saya jualan ke pasar sambil gendong tempe, setengah 4 pagi sudah berangkat. Aris sendiri di rumah. Bapak juga nganterin ke sana, lalu pulang lagi," jelas Wagiyem kepada tim berbuatbaik.id.
Dalam kesempatan itu, Wagiyem mengatakan membutuhkan donasi untuk memperbaiki lantai serta membuat sarana penampungan air. Bagi Wagiyem, air penting karena saat musim kemarau air di daerahnya begitu sulit.
 |
"Jualan tempe membutuhkan air yang banyak. Kalau musim kering airnya terbatas. Lalu genteng bocor semua, yang penting rumah kuat dan rapi aja dan semua anak sehat," pungkasnya.
Jika sahabat baik ingat, betapa bahagianya alunan musik yang berputar di radio bagi Aris. Kini, tim berbuatbaik.id melengkapinya dengan televisi karena Wagiyem menyebut TV-nya rusak karena disambar petir sudah setengah tahun lalu. Wagiyem dan keluarga pun tersenyum senang saat ada TV berlayar datar dibawa tim berbuatbaik.id
"Saya sebagai orangtuanya Aris mengucapkan terima kasih semoga Mas dan Mba bisa selamat dan sehat. Terima kasih Mas dan Mba telah membantu keluarga aku," tutupnya.
 |
Dalam penyaluran bantuan ini, tim berbuatbaik.id dibantu oleh perwakilan komunitas My Trip My Adventure Yogyakarta, Edo. Komunitas yang kerap berkolaborasi bersama berbuatbaik.id dalam berbagai penyaluran ini pun mengungkapkan dukungannya kepada tim berbuatbaik.id
"Terima kasih kepada tim berbuatbaik, detikcom dan Trans TV yang telah men-support masyarakat di daerah Yogyakarta, terutama di daerah Gunung Kidul. berbuatbaik.id ini tidak memotong sepeser pun untuk donasi-donasi Anda di manapun dan berapapun tidak akan dipotong dan disalurkan untuk masyarakat yang membutuhkan. Mari kita berdonasi di berbuatbaik.id!" tegasnya.
Adapun jumlah donasi termin satu yang sudah diberikan sejumlah Rp 10 juta melingkupi,
Material pembuatan Rp 3.028.000
Biaya tukang Rp 1.010.000
Sembako Rp 527.000
Bantuan tunai Rp 410.000
TV Rp 2.025.000
Kambing Rp 3.000.000
Sahabat Baik, kini total donasi sejumlah Rp 50.174.500 sudah terkumpul dan secara bertahap akan diberikan kepada pasutri lansia ini untuk meringankan beban hidup mereka. Terima kasih sahabat yang telah berhasil membuat senyum untuk mereka.
Jangan hentikan kebaikan hati kalian. Terus lakukan Donasi di berbuatbaik.id sekarang juga. Kabar baiknya, semua donasi yang diberikan seluruhnya akan sampai ke penerima 100% tanpa ada potongan.
Kamu yang telah berdonasi akan mendapatkan notifikasi dari tim kami. Selain itu, bisa memantau informasi seputar kampanye sosial yang diikuti, berikut update terkininya.
Jika berminat lebih dalam berkontribusi di kampanye sosial, #sahabatbaik bisa mendaftar menjadi relawan. Kamu pun bisa mengikutsertakan komunitas dalam kampanye ini.
Yuk jadi #sahabatbaik dengan #berbuatbaik mulai hari ini, mulai sekarang!
Donatur
Tentang Kami
