“Ayah harus janji dengan Sarah, Ayah harus tetap bantu teman-teman Sarah yang masih berjuang,” adalah pesan terakhir seorang anak penderita kanker bernama Sarah kepada bapaknya Zaenudin. Pesan itu lantas terus terngiang walau sang buah hati sudah berpulang dan tak ada lagi di sisi.
Seolah semesta memberi pesan yang sama, Zaenudin pun bertemu dengan keluarga kecil dengan pasien anak penderita kanker syaraf yang perutnya membuncit. Kelaurga asal Bangka ini diketahui hidup berhari-hari di musala karena tak mendapatkan rumah singgah.
"Mereka bilang tidak ada biaya untuk sewa (rumah/kontrakan) dan dia mengatakan semua rumah singgah penuh" cerita Zaenudin kepada tim berbuatbaik.id
Foto:berbuatbaik.id
|
Dua kejadian ini pun menjadi motivasi Zaenudin dan orangtua penyintas kanker lainnya untuk bersama-sama membangun rumah singgah di Jalan Penggilingan Baru Dalam, Dukuh, Kramat Jati, Jakarta Timur. Di saat yang sama, tetangga Zaenuddin menawarkan rumah bekas penampungan TKI yang bisa mereka sewa untuk dijadikan rumah singgah.
Tepat di tahun 2019, rumah singgah yang diinisiasi Zaenudin pun berdiri dengan nama Yayasan Sahabat Ayah Sarah (YSAS).
"Saat ini ada 26 anak yang tinggal di sini. Semula ada 31 anak namun sudah 4 gugur. Sebanyak 80% adalah anak penderita kanker, pneumonia, dan penyakit berisiko lainnya. Yang paling lama 1 tahun dan yang paling jauh dari Kalimantan dan Aceh," sambungnya.
Foto:berbuatbaik.id
|
Dia menjabarkan beberapa kondisi pasien, seperti Davi, anak 3 tahun dari Kalimantan yang alami kanker darah. Lainnya ada Mislah yang masih berusia 4 bulan namun sudah alami jantung bocor dan gagal ginjal. Mislah pun juga berjuang datang dari Aceh untuk menjalani pengobatan di Jakarta.
Pasien anak dan keluarganya juga didampingi dan dipenuhi kebutuhannya sehari-hari di rumah singgah ini. Dia menegaskan bahwa tidak seperti rumah singgah lainnya, keluarga pasien tidak dipungut biaya apapun. Mereka didampingi oleh belasan relawan di rumah singgah bahkan hingga ke rumah sakit. Antarkeluarga pun sering saling bertukar informasi dan sama-sama menguatkan.
"Saya pernah mengurus pemulangan jenazah pasien anak sampai Rp 25 juta, saya sampai gadaikan motor untuk membantu pemulangan adik Raya. Kami ada dananya, kami belikan obat non-BPJS, jika meninggal kami akan pulangkan ke kampung halamannya. Untuk pasien, kami sepenuhanya bantu dengan dana seadanya karena kami relawan yang pernah merasakan di posisi ini," sambungnya.
Namun meski sudah mempunyai donatur tetap, nyatanya dana operasional bahkan perpanjangan sewa menjadi masalah untuk rumah singgah ini. Zaenudin mengaku khusus untuk kebutuhan susu pasien anak yang tinggal di sini bisa mencapai jutaan rupiah hanya untuk seminggu.
Begitu juga untuk operasional lainnya, bahkan Zaenudin dan relawan harus merogoh kocek pribadinya karena setiap bulan harus mengeluarkan dana sebesar Rp 40 juta. Zaenudin pun tak mau menyerah sejumlah langkah dia lakukan agar amanah anaknya untuk terus membantu pasien kanker terus terlaksana.
Ikhtiar Zaenudin dan para relawan juga didukung oleh sejumlah pihak salah satunya, presenter Meisya Siregar yang sejak awal sudah menjadi donator tetap. Dari penuturan Meisya, sedari awal Meisya sudah ikut membantu perjuangan almarhumah Sarah dan dirinya pun mengenal benar Zaenudin berikut dengan relawan lainnya.
Foto:berbuatbaik.id
|
“Aku tahu di sana anak-anak duafa bukan kanker saja tapi memang anak-anak yang berada di garis kemiskinan. Mereka juga melakukan pendampingan terapinya sehingga berapapun yang dihasilkan sangat-sangat berarti untuk anak-anak,” jelas dia.
Lebih lanjut, Meisya mengatakan dia benar-benar mengetahui kondisi Yayasan atau rumah singgah tersebut. Meisya pun berani merekomendasikan ke banyak orang karena tempat tersebut dinilai amanah, terbuka dan bahkan bisa diaudit.
Sama halnya juga Meisya mempercayakan penyaluran donasi ke berbuatbaik.id sebab dinilai mempunyai kredibilitas dan tepercaya.
“Karena yang pertama berbuatbaik.id itu di bawah Transmedia yang kita tahu dari zaman dulu mempunyai kredibilitas, kedua yang bikin happy karena semua tersalurkan, sesuatu yang amazing dan bagi penerima sesuatu yang membahagiakan. Ini brillian Masyaallah. Berbuatbaik.id berani membuat inovasi tanpa potongan,” tutupnya.
Di tanggal 25 Agustus nanti, Meisya pun berencana menyalurkan donasi bersama keluarganya dan berbuatbaik.id sebagai rasa syukur ulang tahun anak mereka. Dia pun mengajak follower dan fans untuk ikut serta berdonasi ke Yayasan milik Ayah Sarah ini.
"Yuk kasih kado Sweet 17 untuk Syabila dengan donasi ke anak duafa pejuang kanker," ajak Meisya.
Derita Balita 4 Bulan Anak Kuli Panggul, Alami Tumor Jantung hingga Penyakit Langka
Di tengah hiruk pikuk keceriaan di rumah singgah ada Ilham kecil yang terlihat lincah bermain meski selang menempel di hidungnya. Senyum dan tawa tidak lepas dari wajah Ilham meski terpasang infus kemoterapi di beberapa bagian anggota tubuh.
Ya, dengan segala kekurangan yang dimiliki Ilham tetaplah anak istimewa dengan orangtua luar biasa.
Di balik ekspresi bahagia Ilham, tersimpan banyak keringat dan air mata yang tak bisa terbayangkan. Meski demikian, tidak ada alasan yang membuat Ilham putus semangat untuk berjuang, tidak juga untuk Ibunda Ilham, Iswatun yang rela mengorbankan segalanya demi kesembuhan buah hati.
Foto:berbuatbaik.id
|
Si kecil Ilham telah diagnosa hipoglikemia atau gula darah rendah sejak lahir, kemudian saat menginjak usia 4 bulan ia diagnosa syndrome langka yang membuat lidahnya membesar dan terus menjulur. Ilham bahkan harus menjalani tes genetik di rumah sakit luar negeri untuk pemeriksaan lanjutan terkait penyakit langkanya.
Sebab penyakitnya, Ilham yang malang bahkan tidak bisa merasakan nikmatnya susu seperti anak lain pada umumnya. Ilham hanya dapat mengonsumsi air tajin untuk kebutuhan sehari-hari.
“Dulu Ilham gak bisa minum susu, dulu Ilham cuma bisa minum air tajin,” ujar Iswatun mulai menangis sambil memangku putra kecilnya.
Foto:berbuatbaik.id
|
Dengan bergantung pada penghasilan suami sebagai kuli panggul toko yang hanya berpenghasilan Rp 70 hingga 100 ribu per harinya, Iswatun terpaksa mencari jalan lain untuk mengobati putranya. Seolah mendapat keajaiban, Iswatun kemudian dipertemukan dengan rumah singgah Yayasan Sahabat Ayah Sarah melalui seorang relawan untuk membantu Ilham.
Atas bantuan dari Yayasan Sahabat Ayah Sarah, Ilham sudah menjalani operasi untuk mengatasi lidahnya yang menjulur namun masih belum sepenuhnya tuntas hingga bagian dalam. Menurut Iswatun, dia tidak dapat melanjutkan operasi untuk putra kecilnya sebab baru-baru ini terdeteksi muncul tumor pada pembuluh darah jantung Ilham akibat komplikasi dari hipoglikemia. Oleh karena itu, sangat berisiko apabila Ilham harus menjalani pembedahan lanjutan.
Iswatun hanya ingin melihat putra bungsunya hidup layak seperti anak-anak lain. Tak ada hal yang menyayat hati seorang ibu selain melihat sang buah hati harus menahan sakit. Iswatun mengaku hal yang memotivasi dirinya untuk menyembuhkan Ilham adalah semangat Ilham sendiri.
“Saya melihat semangat Ilham, semangat Ilham yang begitu besar. Saya cuma ingin Ilham seperti teman-temannya yang bisa bernapas lewat hidungnya, bisa makan enak seperti teman-temannya, seperti kakaknya juga, kan kakak-kakaknya sehat semua, “ tutup Iswatun penuh harapan.
Alfeandra, Bocah 3 Tahun yang Alami Kanker Otak Stadium 4
Namanya Alfeandra Dewangga, biasa dipanggil Alfeandra. Bocah yang belum genap berusia 3 tahun ini harus terima nasib mengidap kanker pada batang otaknya. Tidak seperti anak seusianya, Alfeandra harus selalu ada dalam dekapan Ibunya karena kondisinya yang tidak memungkinkan untuk ditinggal walau sebentar.
Kini Alfeandra tengah dirawat di sebuah rumah singgah khusus anak-anak pengidap kanker dan penyakit keras lainnya. Yayasan ini dikenal dengan Yayasan Sahabat Ayah Sarah yang berlokasi di Jakarta Timur. Meski sudah mendapat tempat tinggal sementara, Alfeandra masih butuh banyak tahapan medis untuk menyembuhkan penyakitnya.
Apalagi tubuh Alfeandra tergolong lebih kecil dari anak balita lainnya. Hal ini sebab Alfeandra mengalami kendala makan hingga hanya bisa mengonsumsi makanan khusus saja. Oleh karena itu, gizi yang masuk ke dalam tubuh Alfeandra tak tercukupi sepenuhnya.
“Kendalanya kalau habis kemoterapi bawaannya mual dan muntah, terus juga sering sariawan. Makan masih mau tapi buat makanan lain-lain seperti nasi belum bisa, bisanya makanan masih lunak”, ujar Khosmiatun, Ibunda Alfeandra kepada tim berbuatbaik.id.
Bicara soal sang buah hati, Khosmiatun dengan tabah menceritakan awal mula Alfeandra diagnosis tumor otak. Rupanya Alfeandra yang malang telah diagnosis alami tumor pada batang otaknya saat masih berusia 3 bulan.
“Diagnosa awalnya kepalanya membesar terus dibawa ke puskesmas, dari puskesmas lalu dirujuk ke rumah sakit untuk CT scan terus ketemu dokter spesialis bedah saraf. Kata beliau awalnya dibilang hidrosefalus ternyata pas CT scan ada tumor di batang otaknya, harus dipasang selang di kepalanya untuk ngeluarin cairan. Ternyata tumornya ganas dan pengobatannya harus dikemoterapi”, lanjut Khosmiatun ikhlas.
Mendapat vonis seperti itu, Khosmiatun berusaha tegar dan selalu mendampingi perjuangan putra satu-satunya itu untuk sembuh. Segala rintangan tentu tidak mudah bagi Khosmiatun dan suami, namun mereka rela melakukan segalanya demi Alfeandra.
Foto:berbuatbaik.id
|
“Saya berjuang harus bolak balik rumah sakit dari Bogor ke Jakarta. Posisinya kan dia (Alfeandra) lagi kemoterapi ya jadi gak bisa naik kendaraan umum kayak kereta, bis, jadi saya sama suami ngutamain naik ojek mobil online. Jadi kendalanya ya di transportasi, biaya susu sama pampers dan obat-obatan yang gak dicover BPJS”, ucap Khosmiatun.
Dengan bergantung pada penghasilan dari seorang suami penjual catering, berat bagi Khosmiatun apabila harus terus mengeluarkan biaya sebanyak itu untuk pengobatan keperluan Alfeandra. Meski demikian, menurut Khosmiatun, motivasi dirinya untuk menyembuhkan sang buah hati berasal dari kepercayaan bahwa Alfeandra merupakah anugerah dari Yang Maha Kuasa.
“Kita dikasih anak spesial ini anugerah banget, tinggal kita jalanin, kita sebisa mungkin obati aja sampai sembuh,” tutup Alfeandra kepada tim berbuatbaik.id
Wahai sahabat baik, mari kita bantu ringankan beban Ibu Khosmiatun dan Iswatun untuk menyembuhkan sang buah hati melalui Yayasan Sahabat Ayah Sarah. Sahabat baik bisa mewujudkan harapan mereka dengan Donasi sekarang juga. Kabar baiknya, semua donasi yang diberikan seluruhnya akan sampai ke penerima 100% tanpa ada potongan.
Kamu yang telah berdonasi akan mendapatkan notifikasi dari tim kami. Selain itu, bisa memantau informasi seputar kampanye sosial yang diikuti, berikut update terkininya. Jika berminat lebih dalam berkontribusi di kampanye sosial, #sahabatbaik bisa mendaftar menjadi relawan. Kamu pun bisa mengikutsertakan komunitas dalam kampanye ini.
Yuk jadi #sahabatbaik dengan #berbuatbaik mulai hari ini, mulai sekarang!
Berusaha untuk terus memenuhi kebutuhan penghuni rumah singgah bukanlah perkara mudah. Itu juga yang dialami oleh Rumah Singgah Ayah Sarah yang menampung keluarga pasien anak-anak berpenyakit berat. Beruntung, sahabat baik turut serta membantu operasional rumah singgah ini sehingga keluarga pasien bisa hidup lebih nyaman dan kebutuhan sehari-harinya terpenuhi.
Sejak tahap pertama bantuan disalurkan sekitar Rp 15 juta hingga saat ini total bantuan yang tersalurkan mencapai Rp 33.157.000 seluruhnya dimanfaatkan untuk operasional kebutuhan rumah singgah.
Foto:berbuatbaik.id
|
"Untuk biaya operasional pastinya. Terus, sama untuk kebutuhan anak-anak seperti pampers, susu, dan kebutuhan orangtua di sini," jelas Mira, salah satu perwakilan Yayasan Rumah Singgah Ayah Sarah kepada tim berbuatbaik.id.
Mira mengatakan donasi melalui berbuatbaik.id begitu terasa manfaatnya apalagi kini penghuni rumah singgah ini hampir penuh. Kelayakan dan kenyamanan begitu diperhatikan di sini sehingga banyak penghuni yang merasa kerasan.
"Kondisinya di sini hampir penuh ya. Kurang lebih kita ada 20 pasien di Rumah Singgah dan kondisi pasien ada beberapa yang saat ini kondisinya parah. Banyak yang gak mau pulang karena sudah nyaman tinggal di Rumah Singgah ini," lanjut dia.
Ucapan syukur dan terima kasih pun disampaikan Mira mewakili seluruh penghuni Rumah Singgah kepada para sahabat baik yang telah bersedia merelakan sebagian rezekinya.
Foto:berbuatbaik.id
|
"Saya mewakili Yayasan Sahabat Yesara untuk para Sahabat Baik di luar sana yang telah berdonasi untuk Rumah Singgah Yayasan Sahabat Ayah Sarah. Saya berdoa semoga para Sahabat Baik dibalas oleh Tuhan Yang Maha Esa, dilancarkan rezekinya dan tetap selalu berdonasi di berbuatbaik.id," tutupnya.
Sahabat baik, telah sempurna donasi untuk Rumah Singgah ini dan tunai sudah amanat yang disampaikan melalui berbuatbaik. Doakan selalu penghuni di Rumah Singgah ini bisa menjemput kesembuhan dan terima kasih atas bantuannya. Jangan lupa lanjutkan kebaikan ini hanya melalui berbuatbaik.id dengan donasi mulai sekarang juga.
Kabar baiknya, semua donasi yang diberikan seluruhnya akan sampai ke penerima 100% tanpa ada potongan. Kamu yang telah berdonasi akan mendapatkan notifikasi dari tim kami. Selain itu, bisa memantau informasi seputar kampanye sosial yang diikuti, berikut update terkininya. Jika berminat lebih dalam berkontribusi di kampanye sosial, #sahabatbaik bisa mendaftar menjadi relawan. Kamu pun bisa mengikutsertakan komunitas dalam kampanye ini.
Yuk jadi #sahabatbaik dengan #berbuatbaik mulai hari ini, mulai sekarang!