Sepakbola Indonesia berduka. Tragedi maut terjadi usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10). Sebanyak 135 orang tewas dalam insiden ini.
Cerita pilu pun bermunculan karena sesungguhnya tak ada sepakbola seharga nyawa. Keluarga kehilangan anak ataupun anak kehilangan orangtua di Sabtu kelabu itu.
Foto:ANTARA FOTO/ARI BOWO SUCIPTO
|
Suporter Arema, Angga menceritakan, kekacauan berawal saat sejumlah suporter turun ke lapangan usai pertandingan Arema FC vs Persebaya berakhir. Ia melihat suporter memeluk pemain Arema. Kemudian gas air mata ditembakkan saat ratusan suporter turun ke lapangan.
Melihat situasi seperti itu, Angga merangkul kawan-kawannya, termasuk temannya, almarhum Fajar, untuk keluar dari stadion. Celakanya, pintu maut stadion tertutup. Genggaman erat tangan Angga kepada Fajar lepas. Di situ lah petaka terjadi.
Dalam kondisi tersebut, Angga bahkan melihat ke arah bawah. Dirinya sedang menindih seseorang. Bahkan Angga menyebut di atas tubuhnya juga ada orang yang sudah tak bergerak, entah pingsan atau sudah tak bernyawa.
Foto:ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
|
Angga merasakan kakinya sudah kram. Dengan tenaga tersisa, Angga berusaha bangkit dan keluar dari situasi mencekam itu. Angga mengaku melihat orang berbaju polisi tergeletak pingsan di antara kerumunan tersebut.
Selepas keluar stadion, bersama teman lainnya, Angga mencari Fajar. Namun apa daya, Fajar sudah tergeletak tak bergerak dan akhirnya dibawa ke rumah sakit hingga dinyatakan meninggal dunia.
Foto:AP/Achmad Ibrahim<
|
Kisah Refo Selamatkan Balita
Refo Septiyan masih ingatkan betul bagaimana gelapnya peristiwa tersebut bagi dirinya. Saat itu Refo bersama 9 orang temannya mendengar dentuman suara tembakan gas air mata sebanyak 6 kali ke arah tribun 12, tempatnya duduk. Sontak saja seluruh penonton panik dan berdesakan selamatkan diri.
Pria 19 tahun pun mengaku sempat menyelamatkan beberapa suporter yang jatuh pingsan dan juga balita berumur 4 tahun. Aremania asal Gresik ini berusaha keluar dari tribun namun dia jutru terjatuh dan terinjak suporter lain. Tak hanya itu, kaki kiri Refo pun terluka tertimpa besi tangga tribun yang roboh. Nahas, balita dalam pelukan Refo telepas jatuh.
Foto:berbuatbaik.id
|
"Awalnya kan saya masih foto-foto itu ya terus ada tembakan itu, saya mencoba menyelamatkan sendiri semuanya, awalnya nolong teman saya pingsan terus lihat balita aku gendong aja aku coba selametin ke depan ternyata di depan itu terlalu desa-desakan sampai akhirnya roboh saat itu balitanya sudah lepas dari saya. Aku posisinya tergantung di tangga kepala di bawah kaki di atas tergantung sekitar 10 menit di situ," jelas dia panjang lebar.
Refo sempat berpikir dirinya pasti mati apalagi tubuhnya tergantung dengan kepala di bawah karena tersangkut besi. Sebab, semakin banyak massa membeludak maka tangga tersebut pun ambruk dan dia selamat walaupum kaki kiri Refo patah.
Foto:berbuatbaik.id
|
Sejak terlepas dari pelukan Refo, dia tidak tahu lagi nasib balita tersebut. Besar harapannya sang balita bisa selamat dan berkumpul dengan keluarga. Setelah kejadian tragis itu, Refo kini menjalani pemulihan di rumah kos bersama ibu, ayah dan adiknya di Desa Pongangan, Manyar, Gresik.
Kini kondisinya semakin membaik. Dia mengaku tetap semangat belajar berjalan agar lekas pulih. Keluarga Refo pun terus memberikan dukungan tanpa henti
"Sekarang Sudah enakan sudah mulai belajar jalan mulai menapak dikit-dikit kakinya tapi masih pakai bantuan tongkat harapannya ya jadi pelajaran Terus kalau nonton bola itu memang hobi kalau saya larang Ya namanya juga anak muda. Saya pernah muda jadi ya hati-hati lebih hati-hati kalau untuk tragedi ini ya seharusnya nggak sampai seperti ini sih. Kan mereka lebih tahu seharusnya gimana caranya menangani massa," ungkap ibu Refo, Windi Dwi Yuliana.
Foto:berbuatbaik.id
|
Sahabat Baik, tragedi Kanjuruhan menjadi catatan hitam sepakbola Indonesia sekaligus menorehkan luka dan trauma bagi para pencinta sepakbola. Padahal olahraga ini seharusnya menjadi ajang prestasi sekaligus pemersatu bangsa yang penuh kebahagiaan dan sportivitas.
Kejadian ini tentu menjadi bahan renungan sekaligus momen untuk bersama dalam satu jiwa menyembuhkan luka. Mari wujudkan solidaritas dengan Donasi sekarang juga dan bantu para korban bangkit dari kesedihan.
Kabar baiknya, semua donasi yang diberikan seluruhnya akan sampai ke penerima 100% tanpa ada potongan. Kamu yang telah berdonasi akan mendapatkan notifikasi dari tim kami. Selain itu, bisa memantau informasi seputar kampanye sosial yang kamu ikuti, berikut update terkininya.
Jika berminat lebih dalam berkontribusi di kampanye sosial, #sahabatbaik bisa mendaftar menjadi relawan. Kamu pun bisa mengikutsertakan komunitas dalam kampanye ini.
Yuk jadi #sahabatbaik dengan #berbuatbaik mulai hari ini, mulai sekarang!
Sahabat baik, dunia sepak bola di Indonesia sempat dirundung duka mendalam karena insiden Kanjuruhan beberapa bulan yang lalu. Tim berbuatbaik.id menyampaikan simpati yang mendalam seraya memberikan kekuatan kepada para korban dengan memberikan sejumlah bantuan. Berbagai donasi dari sahabat baik dan juga Ziswaf ini telah sampai kepada mereka.
Petama, donasi diberikan melalui program Heart to Heart dan CLBK yang tayang di Trans TV. Selain itu, bantuan juga diberikan kepada korban-korban lainnya hingga total donasi yang telah tersalurkan di tahap pertama sebesar Rp 35 juta.
Foto:berbuatbaik.id
|
Teranyar, tim berbuatbaik.id bekerja sama dengan Transmart MX Malang serta Allo Bank menggelar acara Paket Kebaikan Kanjuruhan pada Selasa 21 Maret lalu. Sebanyak 100 perwakilan korban Kanjuruhan diundang untuk menerima paket kebaikan senilai Rp 250 ribu serta uang tunai Rp 250 ribu. Diharapkan dengan bantuan ini, mereka bisa menjalani Ramadan dengan lebih baik dan lepas dari masa berkabungnya.
"Pas banget momennya, jadi pada saat ini mereka butuh menjelang Ramadan dan ternyata mereka bersyukur banget," jelas influncer sosial, Uncle T-Boob yang turut meramaikan gelaran ini.
Dia mengatakan walau kejadian tersebut sudah terjadi dalam rentang yang lama namun banyak dari mereka yang masih harus rutin periksa ke dokter karena masih belum pulih benar. Oleh karena itu, dengan bantuan ini diharapkan bisa meringankan beban finansial mereka.
Foto:berbuatbaik.id
|
Sementara itu, salah satu keluarga korban Kanjuruhan, Shafania Salsabilla Zhairia, mengatakan bersyukur atas pemberian dari sahabat baik.
"Terima kasih kepada sahabat baik yang telah berdonasi ke berbuatbaik.id. Semoga bermanfaat bagi korban seperti kita juga," tandas dia.
Sahabat baik, dapat disimpulkan donasi yang telah disalurkan kepada para korban mencapai Rp 85 juta. Terima kasih kepada sahabat baik dan Ziswaf yang telah bermurah hati membagikan rezekinya kepada para korban tragedi Kanjuruhan.
Jangan lupa juga untuk ikut Donasi ke berbagai kampanye sosial lainnya. Kabar baiknya, semua donasi yang diberikan seluruhnya akan sampai ke penerima 100% tanpa ada potongan. Kamu yang telah berdonasi akan mendapatkan notifikasi dari tim kami. Selain itu, bisa memantau informasi seputar kampanye sosial yang kamu ikuti, berikut update terkininya.
Jika kamu berminat lebih dalam berkontribusi di kampanye sosial, #sahabatbaik bisa mendaftar menjadi relawan. Kamu pun bisa mengikutsertakan komunitas dalam kampanye ini.
Yuk jadi #sahabatbaik dengan #berbuatbaik mulai hari ini, mulai sekarang juga