"Assalamualaikum"
"Aku cinta kamu"
Celoteh Zahida Qalbi Nadifa (2) membuat tim berbuatbaik gemas saat mengunjungi adik kecil asal Kendari ini di Sentra Mulya Jaya Jakarta. Tawa pun terdengar begitu hangat bersama ibu dan ayah Zahida, Danu Susianto dan Harmawati. Apalagi Zahida begitu gemar mendengar lagu salawat dan islami yang membuat dirinya tenang dan terkadang berusaha mengikuti lirik liriknya.
![]() |
Sudah sedari kecil Zahida berada di kelamnya penglihatan akibat virus rubella dan juga pengaruh obat-obatan yang dikonsumsi ibunya sewaktu mengandung. Zahida mengalami gangguan penglihatan dan diindikasikan hanya bisa melihat sinar. Oleh karena itu, ayah dan ibunya kerap memberi rangsangan yang menyinari mata Zahida. Jika itu dilakukan, dipastikan Zahida akan mengikuti arah sinar itu berasal.
"Kami sudah 7 bulan di sini. Dari lahir matanya putih. Zahida ini hanya bisa melihat cahaya lampu. Kedua matanya korneanya dilihat kondisi mata itu 40 hari setelah dilahirkan ternyata hanya melihat cahaya lampu saja. Setelah itu umur 2 bulan, dibawa ke RS khusus mata, ada dua kemungkinan antara virus rubella dengan obat-obatan. Kata dokternya korneanya rusak karena pengaruhnya itu obat-obatan dan virus Rubella. Sudah operasi ke dua kalinya, satu-satu mata, cuma perubahannya itu ada dua kemungkinan antara gagal dan keajaiban untuk berhasil karena sangat sedikit keberhasilan apalagi kornea mata," ungkap sang ibu, Harmawati kepada tim berbuatbaik.id.
![]() |
Baru beberapa bulan lalu, Zahida melakukan pencangkokan mata kirinya. Kedua orang tuanya berpendapat ada tanda-tanda kegagalan lagi karena kornea mata Zahida mulai memutih kembali seperti sebelum operasi. Begitupun mata kanannya yang mempunyai kondisi serupa meskipun sudah dicangkok matanya.
Ibu dan ayah Zahida berpendapat kornea yang masuk ke dalam mata Zahida tidak cocok sehingga fungsinya tidak sempurna. Oleh karena itu, operasi pencangkokan harus dilakukan kembali. Namun sayangnya, menurut Harmawati, kondisi psikologis Zahida semakin terguncang pascaoperasi kedua tersebut.
"Jadi saat pemeriksaan di dokter itu, dia dengar teman-temannya lari-lari dan teriak-teriak itu, tiba-tiba dia tutup telinga, takut sambil mencakar dirinya gak mau diperiksa lagi," sambung Harmawati.
![]() |
Bahkan ketika mendengar suara dokter dan perawat, Zahida kerap berteriak-teriak. Melihat kondisi ini, Harmawati pun berkonsultasi dengan dokter anak. Selepas itu, dokter menyarankan agar Zahida terlebih dahulu ditangani psikologisnya lantaran sejak bayi sudah mengalami berbagai tindakan medis dan diindikasikan mengalami trauma.
"Kata dokter anak harus dinetralkan dulu (psikologi) soalnya trauma tapi kalau kata dokter anak harus dicangkok lagi tapi saya kasihan karena dia trauma jadi nanti tunggu sampai dia bisa bicara dulu biar tahu sudah bisa sampai mana melihatnya," ucap dia lagi.
Oleh karena itu, keluarga ini pun memutuskan akan kembali ke Kendari untuk memulihkan kondisi psikologis Zahida dan juga mencari pemasukan lagi setelah ayah Zahida resign dari tempatnya bekerja beberapa bulan lalu. Walaupun demikian kontrol dan asupan gizi untuk Zahida masih diperlukan setiap harinya. Apalagi Zahida mengalami tumbuh kembang yang terhambat karena belum lancar berbicara dan juga berjalan.
Menurut Harmawati, selama ini pengobatan dan operasi Zahida menggunakan donasi dari masyarakat karena BPJS Kesehatan Zahida masih belum aktif juga. Oleh karena itu, Zahida tetap membutuhkan uluran tangan sahabat baik untuk ke depannya agar ada harapan mata Zahida bisa melihat lagi dengan sempurna.
Sahabat baik, siapa pun tidak tega melihat senyum ceria Zahida yang tenggelam dalam gelapnya penglihatan. Zahida butuh kalian untuk menciptakan terang di kedua matanya yang cantik. Yuk, sahabat baik mulai Donasi untuk si cantik Zahida dan doakan selalu agar dirinya selalu sehat dan semangat.
Kabar baiknya, semua donasi yang diberikan seluruhnya akan sampai ke penerima 100% tanpa ada potongan. Kamu yang telah berdonasi akan mendapatkan notifikasi dari tim kami. Selain itu, bisa memantau informasi seputar kampanye sosial yang diikuti, berikut update terkininya. Jika berminat lebih dalam berkontribusi di kampanye sosial, #sahabatbaik bisa mendaftar menjadi relawan. Kamu pun bisa mengikutsertakan komunitas dalam kampanye ini.
Yuk jadi #sahabatbaik dengan #berbuatbaik mulai hari ini, mulai sekarang!
Zahida Qalbi Nadifa, adik kecil asal Kendari yang mengalami gangguan penglihatan, mendapatkan keberkahan yang luar biasa dari Sahabat Baik. Namun kondisinya belum membaik dan pengobatan yang dilakukan masih berfokus pada tahap traumanya.
Kedua mata Zahida kembali putih seperti awal dan trauma yang dirasakan pun semakin parah. Dokter tidak memperbolehkan Zahida untuk menggunakan obat tetes mata karena mata Zahida menjadi merah akibat penggunaan obat tersebut secara terus menerus.
“Kalau dengar suara anak-anak sudah dia nangis, dibawa ke psikolog yang di rumah sakit jiwa di Kendari, dokter juga tidak menyarankan disuruh fokus dulu kejiwaannya”, ucap sang ibu, Harmawati kepada tim berbuatbaik.id.
![]() |
Donasi yang didapatkan sangat membantu keluarga Zahida, untuk membeli kebutuhan-kebutuhan pokok salah satunya kacamata. Dokter menyarankan Zahida untuk menggunakan kacamata kalau berkegiatan di luar rumah.
“Hanya keperluan Zahida saja sih kak, kaya popok, keperluan kaya jajan juga kadang. Kalau ga berobat lagi kan, dibelikan jajan-jajan, suka minta jajan terus juga, terus kebutuhan kaya bedaknya apanya”, ucapnya lagi.
Pengobatan mata Zahida ditunda terlebih dahulu karena diharuskan untuk fokus pada kesehatan mentalnya. Satu-satunya jalan kata dokter harus ke luar negeri.
![]() |
“Terima kasih saya ucapkan untuk khususnya berbuatbaik untuk tim-tim berbuatbaik atas kepercayaannya membantu kami, membantu Zahida terutama pengobatannya sampai selesai, Masya Allah sekali berterima kasih sekali, semoga Allah selalu melancarkan kegiatan-kegiatan berbuatbaik, membantu banyak orang khususnya seperti Zahida”, ucap Harmawati.
Bantuan donasi yang telah terkumpul sebanyak Rp 38.680.033 digunakan untuk pengobatan dan kebutuhan Zahida. #sahabatbaik, donasi yang diberikan menjadi berkah yang luar biasa bagi mereka. Kabar baiknya, semua donasi yang diberikan seluruhnya akan sampai ke penerima 100% tanpa ada potongan.