Sorot mata Alvino Naufal Nurhakim (10) terlihat penasaran saat tim berbuatbaik.id mengunjungi kediamannya di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur. Alvino hanya berbaring dan terlihat segar sehabis mandi. Walau hanya tergeletak seperti penderita cerebral palsy pada umumnya, namun Alvino terlihat bersemangat bahkan diketahui mulai berpuasa.
Di rumah kecil kontrakan, sang nenek, Sriyatin, memulai ceritanya mengenai Alvino yang hidup tanpa ayah dan ibu sejak 5 tahun lalu.
Sriyatin mengatakan masa-masa itu adalah waktu terkelam bagi keluarganya. Anaknya atau ibu Alvino meninggal saat hendak melahirkan anak kedua. Beberapa waktu berselang, menantunya, ayah Alvino, tiba-tiba menghilang tanpa jejak. Bahkan sang ayah membawa serta seluruh barang, termasuk alat-alat terapi hingga baju Alvino.
Foto:berbuatbaik.id
|
"Ibunya meninggal umur 5 tahun, bapaknya tahu-tahu hilang, gak ngasih nafkah. Sampai ya Allah orang begitu amet, akhirnya kita urus ke RT RW supaya masuk KK kita, kalau kita masih muda gak papa, kita sudah tua, kakeknya sudah 71 tahun, jalan aja sudah pakai tongkat," jelas Sriyatin kepada tim berbuatbaik.id.
Penderitaan Alvino semakin menjadi saat diketahui ayahnya tidak lagi memasukkan namanya sebagai penerima BPJS Kesehatan. Hal itu diketahui saat transaksi rumah sakit sehabis Alvino terapi.
"Tadi kan dia terapi pake BPJS bapaknya, tahu-tahu gak bisa. Katanya udah dihapus dari BPJS bapaknya makanya sekarang pakai BPJS Kesehatan yang dari pemerintah," tambah tante Vino, Tri Utami.
Alvino diketahui sudah mengalami cerebral palsy sejak umurnya 5 bulan akibat kejang. Sejak kecil Alvino pun rajin diterapi namun sejak 2 tahun lalu, keluarganya kesulitan membawa Alvino terapi. Selain karena pandemi, badan Alvino kini semakin besar, sementara sang nenek sudah kesulitan menggendong. Sementara tante dan omnya bekerja dan baru mempunyai bayi. Sang kakek pun tidak bisa diharapkan karena semakin tua.
Foto:berbuatbaik.id
|
"Sudah gak ke rumah sakit karena sudah gak kuat lagi gendong, percuma bawa stroller dan kalau naik ojek kan ga bisa bawa stroller, jadi gendong. Jadi cuma urut aja. Kalau gak ada obat kejang biasanya kita bacain salawat aja dan kita pencetin kakinya," cerita Sriyatin.
Sementara untuk urusan ekonomi, utamanya memenuhi kebutuhan Alvino, keluarga ini pun harus bahu membahu. Mengingat keluarga ini tidak mempunyai pekerjaan tetap. Kakek Alvino hanya buruh bersih-bersih dan juga pencabut rumput dan omnya bekerja sebagai ojek.
"Kita berdoa mulu mudah-mudahan anak kita si Vino biar dibantu ama sapa gitu ada yang kasian mana kita orang ga punya sampai bapaknya ninggalin," ungkapnya sedih.
Tante Vino, Tri Utami, mengatakan kesedihan yang sama juga terkadang ditunjukkan Vino saat mengunjungi makam ibunya. Bahkan saat Alvino digendong suaminya.
"Kadang digendong sama suami saya suka nangis karena inget bapaknya kali ya. Ya Allah. dia klo bisa ngomong juga ngomong. Waktu ke kuburan bundanya dia ngeliatin trus nangis," ungkap Tri.
Hanya doa-doa dan semangat dari banyak orang yang menjadi penyemangat keluarga ini membesarkan Vino. Apalagi belakangan diketahui kondisi Vino sering kejang saat mendengar suara kencang dan beberapa bagian tubuhnya terdapat tulang yang menonjol tidak lazim.
Sahabat baik, keluarga ini pun berharap ada bantuan yang bisa diterima mereka untuk membeli popok, alat terapi baru, hingga sarana untuk membawa Alvino kembali berobat. Hanya uluran tangan sahabat baik yang bisa meringankan beban mereka. Oleh karena itu, mari mulai Donasi sekarang juga untuk Alvino.
Kabar baiknya, semua donasi yang diberikan seluruhnya akan sampai ke penerima 100% tanpa ada potongan. Kamu yang telah berdonasi akan mendapatkan notifikasi dari tim kami. Selain itu, bisa memantau informasi seputar kampanye sosial yang kamu ikuti, berikut update terkininya.
Jika kamu berminat lebih dalam berkontribusi di kampanye sosial, #sahabatbaik bisa mendaftar menjadi relawan. Kamu pun bisa mengikutsertakan komunitas dalam kampanye ini.
Yuk jadi #sahabatbaik dengan #berbuatbaik mulai hari ini, mulai sekarang!
Kedatangan tim berbuatbaik di kediaman Alvino kali ini disambut hangat dengan penuh rasa bahagia oleh Alvino dan neneknya. Apalagi kini, mereka telah pindah ke daerah Kramat Jati yang menjadi tempat tinggal baru yang jauh lebih aman dan nyaman dibandingkan kondisi kontrakan sebelumnya. Dulu kediaman lamanya di Kampung Melayu selalu bocor dan kebanjiran tatkala hujan hingga menyebabkan Alvino sering jatuh sakit.
Berkat sahabat baik, Alvino juga telah rutin melakukan kontrol ke rumah sakit dan mendapatkan penanganan dari sebelumnya. Selain kontrol ke rumah sakit, neneknya juga membawa Alvino mendapatkan pengobatan tradisional dan urut untuk membuat kondisi anak piatu ini lebih baik.
Foto:berbuatbaik.id
|
“Alhamdulillah udah, kayak kalau misalnya dipanggil atau diajak ngomong langsung girang gitu. Cuman kadang ya gitu, dia masih sering kejang makanya kita bingung. Kalau kejang seperti itu, kita coba bacain salawat. Obat kejangnya juga ada. Kemarin, kita ngurut dikasih obat tradisional dari orang dayak. Kita juga dikasih obat dari rumah sakit buat Alvino,” kata nenek Alvino, Sriyatin, kepada tim berbuatbaik.id.
“Kalau kontrol penyakit 3 bulan sekali. Terusnya kalau terapi di rumah sakit juga masih rutin, seminggu tiga kali. Terapi urut juga tapi katanya ga boleh sering-sering soalnya dia masih kecil, paling seminggu dua kali,” lanjutnya.
Bantuan yang telah diterima dari #sahabatbaik sepenuhnya dimanfaatkan untuk kepentingan Alvino. Nenek Alvino sangat berterima kasih kepada #sahabatbaik di luar sana yang telah membantu. Ungkapan syukur dan terima kasih tak henti-hentinya diucapkan atas bantuan yang telah diterima.
Selain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan pengobatan Alvino, uang yang diterima juga digunakan nenek untuk membuka warung kecil di dekat kontrakannya. Upaya menjual minuman ringan tersebut dilakukannya dengan harapan menambah penghasilan.
“Ya Allah alhamdulillah banget bersyukur, kadang suka nangis sendiri ya. Suka sedih gimana gitu, kayak mimpi. Berkat doa dari Alvino juga itu ya. Kita juga ga sangka dapet segitu. Kita bingung mau langsung dipakai buat apa. Akhirnya kita belanjain yang penting buat Alvino. Alhamdulillah banget emang udah rezekinya anak kita ya, dari Allah,” ujar nenek.
“Alhamdulillah apaan aja udah dibeli, banyak, kayak pampers, susu, obat, buah, kursi roda, biskuit tuh juga banyak banget soalnya Alvino suka banget. Kemaren juga dipakai buat beli motor, buat nganter Alvino kalo kontrol ke rumah sakit. Beli HP juga karena sebelumnya ga punya HP dan kalau mau berobat kan harus janjian dulu sama dokternya. Terus juga dipakai buat modal usaha kecil-kecilan, jualan minuman seduh gitu,” lanjutnya lagi.
Foto:berbuatbaik.id
|
Meskipun melalui banyak proses pengobatan, nenek Alvino tidak pernah berputus asa dan terus berharap atas kesehatan Alvino.
“Pengennya si semoga cepet sehat, biar bisa jalan. Kita minta sama Allah, sebelum nyawa kita diambil pengen ngeliat Alvino bisa jalan, biar bisa ngebahagiain neneknya. Kan katanya kita dikasih cobaan melalui Alvino itu bisa ngurangin dosa-dosa kita. Yang penting kita sayang sama Alvino. Sebelum kita gak ada, pengennya bisa ngeliat Alvino jalan sama bisa duduk. Kita mah ikhtiar aja,” kata nenek Alvino dengan penuh harap.
Tak terbendung lagi tangis haru Nenek Sriyatin menunjukkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada #sahabatbaik di luar sana yang telah berdonasi untuk membantu Alvino. Total donasi yang telah disalurkan untuk Alvino sejumlah Rp 54.875.000.
“Makasih banyak. Dari berbuatbaik juga, saya bener-bener makasih banget. Udah saya orang ga punya kan ya, terus dikasih rezeki banyak, Ya Allah, gimana gitu kayak mimpi apaan. Terima kasih banyak. Kita gak bisa ngomong apa-apa. Makasih banget pokoknya,” ucap nenek.
Sahabat baik, nasib dan cobaan yang dialami Alvino dan neneknya dapat kita jadikan pembelajaran dalam hidup bahwa seberapa keras masalah yang menerpa harus selalu dihadapi dengan penuh rasa syukur dan tak pernah putus asa.
Di luar sana, masih banyak anak-anak lain yang mengalami hal serupa Alvino dan hidup dengan penuh kekurangan. Mari ulurkan tanganmu untuk ringankan beban mereka dengan berdonasi di berbuatbaik.id. Donasi yang kamu berikan akan 100% tersalurkan kepada penerima manfaat tanpa potongan sedikit pun.
Tak perlu menjadi orang hebat dulu agar bisa menolong sesama. Justru dengan membantu mereka yang membutuhkan, seberapa kecil pun itu, kamu sudah menjadi orang hebat. Yuk, jangan tunda niat baikmu!