Kembali
Di Rumah Reyot Berkursi Roda, Dicki Sandarkan Hidup pada Ayah Petani Jagung

Di Rumah Reyot Berkursi Roda, Dicki Sandarkan Hidup pada Ayah Petani Jagung

Rp 24.210.011
80.700036666667% Complete
Terkumpul dari Rp 30.000.000,-
Donasi Berakhir
Donasi Berakhir

Pagi itu di rumah berdinding tambalan kayu dan beratapkan genting tak utuh, Dicki Ardiansyah (15) bergumam dan celoteh. Di atas kursi rodanya, Dicki hanya sendiri di kediamannya Desa Karangjaya, Kecamatan Merbau Mataram, Lampung Selatan.

Dia sendiri lantaran sang ayah bekerja di kebun jagung demi mencari sesuap nasi. Sementara sang ibu, sudah bercerai dan meninggalkan Dicki serta adiknya, Regina. Padahal kondisi Dicki berbeda dengan remaja seusianya. Dia tidak pernah bisa berdiri apalagi berjalan.

Foto:berbuatbaik.id

Selain itu, anak sulung ini tak bisa berbicara. Dengan demikian segala keperluan dasar, seperti makan harus selalu dibantu sang ayah, Zailan. Dipaparkan sang ayah, Dicki mengalami ketidaknormalan sejak dalam kandungan, tepatnya 2008 silam.

"Kendalanya sebenarnya bukan penyakit, kata dokter Abdoel Moeloek. Saat kandungan 5 bulan, emaknya jatuh 1 meter berhubung kandungan sudah 5 bulan jadi nggak keguguran kalau 3 bulan sudah pecah. Nah di saat itulah, dia bilang dokter itu sakit di dalam rahim.Bayi di dalam ini sudah sakit kepanasan makanya dia maksa keluar sebenarnya belum waktunya keluar sebetulnya 2009 bulan 2 tapi karena posisi sakit udah nggak tahan lagi, bayi keluar paksa saat 7 bulan pas Lebaran Haji," cerita Zailan kepada tim berbuatbaik.id.

Foto:berbuatbaik.id

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Zailan bekerja serabutan, salah satunya bekerja sebagai petani jagung. Di musim panen jagung ini, Zailan punya pekerjaan sampai 2 minggu ke depan dan berpindah dari satu kebun jagung ke kebun lainnya.

Dalam satu hari, Zailan bisa memetik 9 hingga 10 karung jagung yang dia kerjakan hingga sore hari. Walau begitu menguras tenaga, jagung yang dipanan Zailani cuma dihargai Rp 10 ribu per karung. Jika musim penghujan tiba, panen jagung tak baik sehingga otomatis penghasilan Zailan berkurang.

Di saat Zailan pergi ke kebun ini lah, Dicki hanya seorang diri di rumahnya. Meski terkadang Regina, sang adik, menemaninya dan berusaha merawat Dicki sebisanya. Kondisi demikian, membuat beban pikiran untuk Zailan.

Foto:berbuatbaik.id<

"Ya kepikiran lah dia makan siang itu yang jadi kepikiran dia lapar ya mau kayak mana. Ya terpaksa Bagaimana cari nafkah kalau nggak gitu nggak makan, aku nggak mau anak kelaparan apa aja kita kerjain sedapatnya kerjaan apa aja, manggul kayu ke gudang, ke kebun, kadang babat serabutan kerjanya nggak tetap kalau ada panen jagung metik jagung," sambung dia.

Selain bekerja serabutan, ketika pulang ke rumah, Zailan harus mengurus kebutuhan rumah tangga. Dia harus memasak untuk anaknya dan memenuhi kebutuhan lainnya. Semua dilakukan di rumah berlantaikan tanah ini yang terkadang becek saat hujan datang. Dia pun punya mimpi suatu waktu ada uang cukup untuk merenovasinya agar nyaman untuk anak-anak.

"Ya karena anak tadi kita bikin semangat, nggak kita urus ya dosalah namanya. Anak darah daging kita inilah harta kita yang bikin kita semangat kan anak yang penerus generasi kita kan nanti tua kalau panjang umur anak lah yang ngurusin kita kan gitu. Yang penting saya minta sama Tuhan itu badan saya ini sehat jangan sakit jadi kita bisa cari nafkah bisa ngurusin anak hidupin anak kalau kita sakit, waduh itu jadi pikiran. Siapa yang ngurus, ya Alhamdulillah sehat lah badan ada kerjaan kerja," harapnya.

Foto:berbuatbaik.id

Sahabat baik, perjuangan Zailan sebagai ayah dengan anak disabilitas tentu tidak mudah. Apalagi kini dia menanggung nafkah dan memenuhi kebutuhan 2 anaknya. Kondisi ekonomi yang tidak stabil juga membuatnya gundah gulana. Oleh karena itu, sedikit bantuan untuknya tentu amat sangat berarti.

Mulai sekarang, yuk bersama membantu Zailan memberikan hidup yang lebih baik kepada Dicki dan Regina. Caranya mulai Donasi sekarang juga melalui berbuatbaik.id

Kabar baiknya, semua donasi yang diberikan seluruhnya akan sampai ke penerima 100% tanpa ada potongan.

Kamu yang telah berdonasi akan mendapatkan notifikasi dari tim kami. Selain itu, bisa memantau informasi seputar kampanye sosial yang diikuti, berikut update terkininya. Jika berminat lebih dalam berkontribusi di kampanye sosial, #sahabatbaik bisa mendaftar menjadi relawan. Kamu pun bisa mengikutsertakan komunitas dalam kampanye ini.

Yuk jadi #sahabatbaik dengan #berbuatbaik mulai hari ini, mulai sekarang!

 

Donatur

Default User
W*********iastuti
7 bulan yang lalu
Donasi Rp 50.000
Default User
I*********yati
7 bulan yang lalu
Donasi Rp 10.000
Default User
Surya Andi
7 bulan yang lalu
Donasi Rp 10.000
Default User
S*********i
7 bulan yang lalu
Donasi Rp 10.000
Default User
Hamba Allah
8 bulan yang lalu
Donasi Rp 50.000

Tentang Kami

About Us
berbuatbaik.id ikut andil dalam aktivitas sosial dan kemanusiaan dengan menggalang dana sekaligus memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat.
About Us
berbuatbaik.id dan CTARSA Foundation bertanggung jawab penuh atas penyaluran dana donasi yang diterima.
About Us
Donasi yang diterima akan disalurkan 100% kepada yang membutuhkan tanpa dikenai potongan biaya apapun
About Us
Kamu bisa bergabung dengan komunitas Berbuat Baik menjadi relawan hingga mengajukan penggalangan dana ke berbuatbaik.id