Tak habis cerita tentang perjuangan seorang ibu. Catatan kebaikan dan kasihnya terus tertulis hingga akhir usia. Kisah ibu yang sedemikian hebatnya ada pada perjalanan hidup Iswati (57).
Iswati bekerja menjadi buruh tani serabutan hanya demi menghidupi sang buah hati lantaran suami telah tiada. Pekerjaan apapun dilakukan, salah satunya adalah mengambil tanaman yang tumbuh di pekarangan bekas kandang ternak babi.
Foto:berbuatbaik.id
|
Daun-daun singkong tersebut jadi sumber rezeki Iswati selama setengah tahun belakangan. Tak hanya menjadi buruh tani serabutan, ia juga rela menjadi buruh cuci di rumah tetangga. Perjuangan Iswati semakin pelik karena wanita asal Mojokerto ini harus merawat Suci, anak dengan keterbelakangan mental.
Suci adalah anak bungsu dari pasangan Juaer dan Iswati. Keempat anak lainnya sudah tidak tinggal bersamanya. Beberapa sudah menikah dan tinggal di luar kota. Hanya sesekali mereka akan pulang menengok, yaitu saat Hari Raya.
Namun, ada satu sosok yang tidak pernah Iswati temui, yaitu anak ketiganya. Anak tersebut sudah dirawat sejak lahir oleh orang lain sehingga Iswati hanya mengetahui kabar anaknya melalui kabar dari tetangga-tetangga.
Foto:berbuatbaik.id
|
“Langsung diambil itu dibawa ke suatu tempat sama ari-arinya itu dibawa. Orangnya saat itu gak punya anak dan mau pisah, trus akhirnya ketemu anak itu dan gak jadi pisah,” cerita Iswati kepada tim berbuatbaik.id.
Meskipun begitu, beruntung Iswati memiliki tetangga sekitar yang selalu siap sedia membantu. Mereka tidak segan untuk selalu membeli apapun yang dijual oleh Iswati. Selama Iswati tinggal di Dusun Gempol, Desa Wonoploso, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, tetangga mereka juga tidak pernah membiarkan keluarganya kelaparan atau pun tidak memegang uang.
“Kalau saya biasanya ada kelebihan makanan di rumah, saya kasih ke keluarga Bu Iswati. Mubazir jika di rumah saya toh tidak habis juga,” ucap Umi, tetangga Iswati.
Foto:berbuatbaik.id
|
Empati menjadi kekuatan terbesar yang mendasari tetangga-tetangga untuk bergotong-royong dalam membantu Iswati. Saat pindah pertama kali, rumah Iswati tidak memiliki tembok dan hanya beratap terpal.
Melihat hal tersebut, para tetangga pun saling bahu-membahu dengan membangun atap asbes serta tembok dari anyaman bambu. Meski masih terlampau jauh, paling tidak keluarga Iswati memiliki tempat berteduh yang layak ditinggali. Walaupun begitu, rumah 3 kali 4 meter Iswati masih berlantai tanah dan belum memiliki kamar mandi.
Foto:berbuatbaik.id
|
Bukan hanya tetangga yang dapat membantu Iswati, tapi sahabat baik juga bisa turut andil untuk meringankan beban Iswati dengan memberikan modal usaha sehingga dia dan Suci bisa mendapatkan kehidupan lebih baik.
Sahabat baik, yuk bantu Iswati menghidupi keluarganya. Kamu bisa membantu Iswati dengan Donasi melalui berbuatbaik.id. Semua donasi yang diberikan akan sampai ke penerima 100% tanpa ada potongan. Selain itu, bisa memantau informasi seputar kampanye sosial yang kamu ikuti, berikut update terkininya.
Jika kamu berminat lebih dalam berkontribusi di kampanye sosial, #sahabatbaik bisa mendaftar menjadi relawan. Kamu pun bisa mengikutsertakan komunitas dalam kampanye ini.
Yuk jadi #sahabatbaik dengan #berbuatbaik mulai hari ini, mulai sekarang juga.
Ibu Iswati, ibu tunggal yang bekerja keras untuk menghidupi anak bungsunya berketerbelakangan mental kini mendapatkan kebahagiaan yang luar biasa dari Sahabat Baik. Ibu Iswati sudah membeli beberapa kebutuhan untuk mewujudkan renovasi rumahnya yang masih berlantai tanah dan tidak memiliki kamar mandi.
“Mau bikin pondasi rumah biar lebih kuat, bikin kamar mandi, buat usaha sayur, gorengan. Kalau gorengan beli mentahan terus bikin sendiri. Jualannya keliling jalan ke tetangga”, ucap Iswati kepada tim berbuatbaik.id.
Selain itu, uang yang diberikan juga digunakan untuk membeli susu kaleng keperluan Suci, anak bungsunya yang memiliki keterbelakangan mental.
Foto:berbuatbaik
|
Saat ini, Ibu Iswati masih bekerja sebagai buruh tani dengan mengambil sayuran di kebun lalu menjualnya dan berjualan gorengan kepada tetangga-tetangga nya. “Sekarang cuma jualan sayur aja ambilnya dari lahan kebun, jauh kebunnya”, ucapnya lagi.
“Terima kasih sahabat baik sudah mendonasikan rezekinya yang lancar, semoga rezekinya bertambah banyak,” ucap Ibu Iswati.
Foto:berbuatbaik
|
Dengan bantuan donasi yang terkumpul sebanyak Rp 30.256.450 sangat membantu Ibu Iswati untuk membeli keperluan renovasi rumahnya dan membantu untuk membeli keperluan Suci, sang anak yang memiliki keterbelakangan mental. Diakuinya, pembangunan rumah masih sulit dilakukan karena Ibu Iswati harus membagi waktunya merawat Suci hingga bekerja.
Kendati demikian, perjuangan Ibu Iswati dalam bekerja untuk menafkahi anak bungsunya menjadi inspirasi bagi kita semua. #sahabatbaik terima kasih atas kebaikan yang sudah kalian salurkan kepada Ibu Iswati melalui donasi di berbuatbaik.id, yang 100% tersalurkan.