Dalam gendongan sang nenek, Yusril hanya bisa menangis menahan sakit yang mendera tubuhnya. Bocah berusia 4 tahun di Manggarawan Pondok, Kecamatan Labuhan Ratu, Kabupaten Lampung Timur ini mengidap hernia, penyakit syaraf, dan paru-paru sejak usia 2 tahun.
Yusril juga lahir dalam keadaan prematur. Awalnya Yusril mengalami demam hingga kejang. Dengan biaya yang tak banyak, Nenek Wagiyem (45) membawanya berobat ke rumah sakit. Namun karena keterbatasan biaya, pengobatan yang seharusnya rutin dijalani Yusril terhambat.
Foto:berbuatbaik
|
“Awalnya badan Yusril panas lalu kejang-kejang, matanya sering terbalik, lalu diobatin tapi sampai sekarang kok nggak ada perubahan udah ke rumah sakit mana-mana. Sudah dibawa ke rumah sakit anak juga, sudah 1 tahun nggak ada perubahan sesak napasnya malah tambah,” tutur Nenek Yusril kepada relawan berbuatbaik.id di lokasi.
Saat usia kandungan 6 bulan, mendiang ibu Yusril mengalami pendarahan hebat. Akhirnya almarhumah Siti Rohimah harus menjalani proses persalinan secara caesar dalam keadaan tak sadarkan diri.
Yusril dan kembarannya berhasil dilahirkan namun tak sampai satu hari kemudian kembaran Yusril meninggal dunia. Takdir pilu bocah ini tak hanya sampai di situ. Tujuh hari kemudian Ibu Yusril mengembuskan napas terakhir meninggalkan Yusril. Ayahnya pun tak pernah hadir dalam hidupnya sejak ia lahir hingga di usia sekarang ini. Tak ada satu orang pun yang tahu kabar ayah Yusril.
Yusril sejak lahir dirawat oleh kakek dan neneknya. Kakek Jupri sehari-hari bekerja sebagai buruh kuli bangunan. Penghasilannya tak menentu setiap harinya lantaran tak setiap hari jasanya sebagai kuli bangunan digunakan. Namun dalam satu hari kerja sebagai kuli bangunan, jasanya biasa diupahi sebesar Rp 70.000.
Foto:berbuatbaik
|
“Kakek Jupri berjuang memenuhi kebutuhan Yusril, bekerja sebagai buruh serabutan di desa Srimenanti, termasuk berpenghasil rendah. Penghasilan yang didapat tidak menentu, kadang dapat Rp 70.000 sehari kalau ada kerjaan. Tapi sering tidak bekerja jika tidak dibutuhkan warga sekitar,” ungkap Amrizal selaku relawan berbuatbaik.id.
Sementara itu, nenek Yusril biasa menghabiskan waktu setiap harinya di rumah untuk merawat Yusril dan satu orang anaknya yang berusia 16 tahun bernama Muhammad Ferdy Winata. Dengan penghasilan yang tak seberapa itu, sulit sekali bagi keluarga ini mengupayakan pengobatan untuk kesembuhan Yusril.
Tak hanya masalah biaya pengobatan, kakek dan nenek Yusril pun kesusahan dalam memenuhi kebutuhan utama Yusril yakni susu. Sebab kondisi pembengkakan di area sekitar lehernya, di usia 4 tahun ini Yusril masih belum bisa mengkonsumsi makanan berat seperti nasi. Ia hanya mendapatkan asupan gizi dari tiap botol susu yang sayangnya sulit untuk dibeli setiap bulannya.
“Saat ini Yusril sudah berusia 4 tahun lebih, kondisinya sering sakit-sakitan, perlu perawatan dokter setiap satu bulan sekali. Badannya kaku, belum bisa apa-apa, napasnya sering sesak, ususnya tidak berfungsi dengan baik sehingga tidak bisa memakan makanan sembarangan. Yusril perlu obat dan suplemen makanan dan gizi yang cukup sementara, nenek Yusril tidak punya kemampuan untuk memenuhi kebutuhan Yusril,” lanjut Amrizal.
Foto:berbuatbaik
|
Hingga kini, Yusril masih berjuang untuk sembuh. Sahabat Baik, mari ulurkan tangan dan bantu Yusril mendapatkan pengobatan yang lebih baik. Kamu bisa berikan Donasi kepada Yusril lewat berbuatbaik.id karena berapapun jumlah yang kamu donasikan akan 100% tersalurkan. Donasi yang kamu berikan tidak akan dipotong biaya apapun!
Bagi kamu yang sudah ikut berdonasi akan mendapatkan notifikasi dari tim kami seputar kampanye sosial yang kamu ikuti berikut dengan info terkini. Sahabat baik, yuk mulai berbuat baik dengan berdonasi mulai hari ini, mulai sekarang!