Tertatih tatih Iin (42) berjalan dan mulai melakukan aktivitas. Wanita yang tinggal di Kampung Gandaria, Desa Cikakak, Sukabumi ini pun hanya mengandalkan sebilah kayu untuk menopang tubuhnya yang lemah karena stroke.
"Iya pakai tongkat setiap hari untuk pergi ke warung. Kalau tidak pakai tongkat, saya takut jatuh," ungkapnya kepada tim berbuatbaik.id
Foto:berbuatbaik
|
Iin tak punya pilihan selain melakukan semuanya sendiri selepas sang suami berpulang ke pangkuan Ilahi dua bulan lalu. Apalagi Iin dikaruniai anak yang begitu istimewa bernama Intan.
Meski telah berumur 16 tahun, nyatanya Intan begitu bersandar pada ibunya karena berkebutuhan khusus. Biasanya, suami Iin lah yang bertugas menggendong jika Intan hendak ke kamar mandi. Namun dengan kondisi sekarang, satu-satunya cara memandikan Intan hanya dengan membasuhnya.
Bukan cuma soal cuci dan kakus, Intan juga kesulitan makan sehingga segala makanan harus dipotong kecil-kecil agar tak tersedak.
Tak ada pilihan bagi Iin, selain mengerjakan semuanya sendiri meski gerak terbatas. Begitu pun soal nafkah. Dulu suaminya bekerja serabutan untuk membuat dapur terus menggebul namun sekarang belas kasihan tetangga menjadi tumpuan.
Foto:berbuatbaik
|
Beruntung lingkungan sekitar Iin turut peduli, bahkan pernah bergotong royong membuatkan rumah yang sekarang layak huni.
"Tiap itu saya liat terus dipantau lah jadi supaya ketahuan gak punya atau punyanya saya kasihan bener apalagi udah meninggal ayahnya Intan," jelas salah satu tetangga Iin, Oman.
Doa dan harapan pun dipanjatkan Iin agar kelak hidupnya lebih baik. #sahabatbaik, takdir memang tidak selalu berpihak pada semua orang namun kita bisa membantu mereka yang kesusahan.
Caranya dengan mulai Donasi di berbuatbaik.id yang 100% tersalurkan ke penerima manfaat. Ayo berbuat baik mulai hari ini dan sekarang juga!