Abah Omi, seorang lansia di Jampang Kulon, Sukabumi, adalah contoh nyata kegigihan dalam menghadapi kerasnya kehidupan. Di usia 84 tahun, Abah Omi tinggal sendirian di sebuah rumah panggung sederhana yang terbuat dari bambu dan kayu.
Sudah 10 tahun lamanya dia hidup sebatang kara setelah kepergian istri dan anak-anaknya.Rumahnya yang sudah lapuk dan sering bocor menjadi saksi bisu perjalanan hidupnya yang penuh perjuangan. Setiap hari, Abah Omi harus bertarung melawan tetesan air hujan yang masuk dari sela-sela genteng yang bolong, sambil menyumbat lubang-lubang tersebut dengan plastik bungkus makanan dan kemasan minuman.
Foto:berbuatbaik
|
“Di sini gak bocor kalau nggak hujan mah, tapi kalau hujan ya bocor. Biasanya abah ke atas naik pakai tangga lalu dibenarkan gentengnya.” jawab Abah Omi saat tim berbuatbaik.id menanyakan tentang gentengnya yang sudah menghitam dan bocor.
Kehidupan sehari-hari Abah Omi juga diwarnai dengan keterbatasan akses air bersih. Setiap harinya, dia harus berjalan sejauh 100 meter menuju kamar mandi umum di pinggiran sawah untuk mengambil air. Meskipun jalan yang dilaluinya berbatu dan licin, Abah Omi tetap bertahan dengan tekad yang kuat.
Meskipun terbatas oleh kondisi ekonomi yang serba kekurangan, Abah Omi tetap gigih dalam bercocok tanam di kebun rumahnya. Dia merawat tanamannya dengan penuh kasih sayang, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pribadinya, tetapi juga agar bisa berbagi hasil panen dengan tetangga dan membahagiakan sesama.
Tidak bisa dipungkiri tubuh Abah semakin hari semakin renta. Laki-laki berumur kepala delapan ini tidak sanggup jika harus mengurusi kebunnya setiap hari.
Foto:berbuatbaik
|
Alhasil, rumput liar kini hampir memenuhi kebunnya bahkan hingga menutupi tanaman rempahnya. Bahkan dulu dia dengan senang hati membantu tetangganya membersihkan kebun namun belakangan kondisinya semakin menurun.
“Pas Abah kuat masih kuat sekarang mah udah nggak bisa, sekarang repot badannya udah nggak kuat, lututnya udah nggak kuat,” jelas Abah Omi.
Di tengah segala keterbatasan dan tantangan hidupnya, Abah Omi menjalankan perannya sebagai marbot di Masjid Nurul Huda dengan tulus.
Meskipun usianya telah mencapai kepala delapan, dia tetap dengan setia membersihkan dan merawat masjid, menciptakan lingkungan ibadah yang tenang dan bersih bagi jamaah.
Setiap hari, dengan langkah yang perlahan namun pasti, Abah Omi membersihkan ruang sholat dan melipat karpet masjid dengan sepenuh hati, menjadikan masjid tempat yang bersih dan nyaman bagi jamaah.
Abah Omi mulai merasakan kesehatannya menurun. Sakit yang ia rasakan, terutama rasa gatal-gatal yang tidak tertahankan, membuatnya semakin kesulitan menjalankan aktivitas sehari-hari.
"Gatal-gatal terus sakit kaya ini nggak bisa jongkok kalau misalnya kerja ya gini aja posisinya. Jadi kalau ke dokter sama ke rumah sakit sama anak tetangga juga pada perhatian." ujar Abah Omi
Foto:berbuatbaik
|
Di balik kehidupan yang keras dan penuh keterbatasan itu, Abah Omi tetap mempertahankan keikhlasan dan harapan. Dia berdoa agar bisa terus bertahan dalam menjalani hidup ini, dan bermimpi agar tetap bisa memberikan manfaat bagi orang lain.
“Inginnya mah ke surga, nggak mau ke neraka, tergantung yang maha kuasa. Semoga diterima Iman Islamnya dengan rajin ke masjid”
Harapan tersebut menjadi sumber kekuatan bagi Abah Omi dalam menjalani setiap detik hidupnya. Ia yakin bahwa setiap perjuangan dan pengabdian yang dia lakukan akan diberkahi oleh Sang Pencipta, dan imannya yang teguh serta kebaikannya akan membawanya menuju kebahagiaan yang abadi di surga kelak.
Namun, Abah Omi tidak bisa melalui semua ini sendirian. Dia membutuhkan bantuan kita semua untuk mewujudkan impian dan menjaga keberlangsungan hidupnya. Setiap donasi yang diberikan akan membantu memperbaiki rumahnya yang lapuk, menyediakan akses air bersih yang lebih mudah, dan memberikan kehidupan yang lebih layak bagi Abah Omi. Mari bergandengan tangan untuk membantu Abah Omi melalui masa-masa sulitnya.
#Sahabatbaik, setiap donasi akan membawa sinar harapan dan kebahagiaan bagi Abah Omi, serta menjadi bukti nyata dari kebaikan yang bisa kita berikan kepada sesama.
Caranya dimulai dengan klik tombol Donasi Sekarang. Semua donasi yang diberikan seluruhnya akan sampai ke Abah Omi 100% tanpa ada potongan.
Yuk jadi #sahabatbaik dengan #berbuatbaik mulai hari ini, mulai sekarang!