Kabupaten Pasaman diguncang gempa di akhir bulan Februari, duka masih belum usai. Air mata para korban pun belum kering karena kehilangan harta benda dan sanak saudara. Nagari Kajai atau Desa Kajai di Kecamatan Talamau, Pasaman Barat, menjadi salah satu daerah yang terparah.
Meski reruntuhan bangunan akibat gempa masih terserak, namun semangat untuk membangun masa depan tetap menyala. Hal ini juga ditunjukan RA Kasih Ibu yang merupakan tempat anak-anak belajar sebelum masuk sekolah dasar. Di sini, dahulu sebelum gempa, mimpi 30 anak dipupuk semakin besar untuk menyongsong masa depan.
Mereka adalah anak-anak buruh tani dan perkebunan yang hidup serba terbatas namun mempunyai mimpi tanpa batas. Saat mimpi sedang tinggi-tingginya, gempa merobohkan semua, termasuk mimpi dan sekolah mereka. Padahal sudah ada asa sekolah ini akan dibangun semakin besar.
"Berbekal informasi di jejaring sosial, Bu Asnidar (pemilik PAUD) mendapatkan donasi walau tidak banyak dan Alhamdulillah, Pembangunan Ra/TK Kasih Ibu berhasil berdiri dengan bangunan dua tingkat pada tanggal 12 Februari 2022 yang rencana akan tempati pada tanggal 1 maret lalu namun, gempa datang, dan sekolah kita hancur rata dengan tanah," jelas Eko, salah satu relawan di sana.
Foto:relawan berbuatbaik.id
|
Alhasil, tanpa tembok dan beratap terpal, anak-anak ini tetap melanjutkan titian mimpi mereka untuk bisa terus sekolah. Di sini mereka tidak hanya belajar membaca dan menulis melainkan juga ilmu agama. Warga di sana pun antusias bahu membahu membersihkan sisa-sisa reruntuhan di lokasi agar nanti jika dibangun lagi lebih mudah.
"Jadi kalau sekarang memang belum kegiatan di sana, habis puasa kita mau buat yang darurat, sementara pakai tenda saja, kita pakai tenda kasihan gak belajar," sambung Eko.
Donasi pun amat diperlukan agar sekolah anak-anak ini kembali berdiri. Keberadaan PAUD dan TK ini sangat penting karena tidak ada sekolah PAUD dan TK lainnya di desa ini. Jika pun mereka harus ke desa lain untuk bersekolah, itu harus menempuh puluhan kilometer dan tentunya akan sulit untuk anak-anak menempuh jarak sejauh itu.
Sahabat Baik, hanya donasi kita yang bisa menjadi bangunan sekolah baru untuk mereka, tempat mereka menabung asa untuk bisa mengubah nasib keluarga mereka. Jadi ayo segera ulurkan tangan dan Donasi sekarang juga. Kabar baiknya, semua donasi yang diberikan seluruhnya akan sampai ke penerima 100% tanpa ada potongan.
Kamu yang telah berdonasi akan mendapatkan notifikasi dari tim kami. Selain itu, bisa memantau informasi seputar kampanye sosial yang diikuti, berikut update terkininya.
Jika berminat lebih dalam berkontribusi di kampanye sosial, #sahabatbaik bisa mendaftar menjadi relawan. Kamu pun bisa mengikutsertakan komunitas dalam kampanye ini.
Yuk jadi #sahabatbaik dengan #berbuatbaik mulai hari ini, mulai sekarang!
Gempa yang mengguncang daerah Pasaman Barat dan sekitarnya pada Februari tahun 2022 lalu masih menjadi memori pilu. Gempa yang terjadi tak hanya sekali saja. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mencatat bahwa total keseluruhan gempa mencapai 195 kali.
Bencana ini menelan korban yang tak sedikit. Melansir dari laman detikNews, setidaknya 18 orang meninggal dunia, 432 orang alami luka-luka, dan menyebabkan lebih dari 16 ribu orang harus mengungsi demi mendapatkan tempat hunian yang lebih aman.
Di samping itu, sebanyak 24 sekolah di Kabupaten Pasaman Barat juga rusak parah akibat tragedi ini. Salah satunya adalah RA Kasih Ibu yang terletak di Jorong Kampung Alang, Kajai, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Sumbar. Sekolah ini menjadi ruang mimpi bagi anak-anak buruh tani dan perkebunan, yatim, piatu, serta kaum duafa yang hidup dengan penuh keterbatasan. Kurang dari satu bulan setelah sekolah ini berdiri, sekolah ini harus luluh lantak akibat gempa.
Foto:berbuatbaik
|
“Pembangunan RA/TK Kasih Ibu berhasil berdiri dengan bangunan dua tingkat pada tanggal 12 Februari 2022 yang rencana akan ditempati pada tanggal 1 Maret lalu. Namun, gempa datang dan sekolah kita hancur rata dengan tanah,” ucap Eko, salah seorang relawan yang mengutip informasi dari Asnidar yang merupakan pemilik PAUD.
Akibat kejadian ini, mimpi anak-anak tersebut juga runtuh, luput bersama bangunan yang rata dengan tanah. Anak-anak juga belajar seadanya meski harus bernaung di bawah terpal pengungsian.
Foto:berbuatbaik
|
Kini, berkat bantuan dari #sahabatbaik, asa anak-anak RA Kasih Ibu perlahan mulai tumbuh kembali. Donasi yang diterima telah disalurkan 100% dan dimanfaatkan sebaik mungkin. Bersama dengan CTARSA Foundation, Dompet Amal Transmedia, dan berbuatbaik.id, sekolah ini telah berhasil dibangun kembali. RA Kasih Ibu sudah menjadi tempat belajar yang aman dan nyaman bagi 65 siswa PAUD dan 35 siswa tahfiz Quran.
Foto:berbuatbaik
|
Pihak RA Kasih Ibu juga masih berharap agar sekolah ini dapat semakin berkembang dan memiliki fasilitas pembelajaran yang lebih memadai ke depannya. Sebagai informasi, donasi yang telah disalurkan sebanyak Rp 10.518.488 yang dimanfaatkan untuk Pembangunan RA Kasih Ibu.
#sahabatbaik, hanya dengan bersama-sama kita lebih mudah untuk membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan. Mari terus kita menebar kebaikan dari sekarang juga.
Kamu bisa memulainya dengan Donasi melalui berbuatbaik.id. Donasi yang kamu berikan akan 100% tersalurkan tanpa potongan sedikit pun.
Selain itu, kamu juga bisa mendaftarkan diri atau komunitasmu untuk menjadi relawan melalui website kami. Yuk, mulai aksi kebaikanmu dari sekarang juga!