Di sunyinya pemakaman kawasan Kota Surabaya, ada Nenek Sarmi (71) yang sigap dan cekatan melayani pembelinya. Bukan cuma itu, nenek asal Solo ini pun sembari berjualan, juga mondar mandir menyuapi si bungsu Agus Saputra (7). Saat kerepotan begini cucunya sulungnya, Oktavia Pertiwi ikut membantu. Di saat yang bersamaan, mata nenek ini pun awas memperhatikan 2 cucu lainnya. Sungguh pekerjaan yang begitu merepotkan.
Foto:berbuatbaik.id
|
Namun saban hari dia lakukan dengan ikhlas. Mau bagaimana lagi, 4 cucunya ini begitu bergantung padanya. Sebab keempatnya telah ditinggal orangtua mereka. Sang ayah telah tiada dan ibunya menikah lagi kemudian tinggal di kota lain. Nenek Sarmi pun akhirnya memutuskan untuk mengurus semua cucu-cucunya di usia yang tak lagi muda.
Nenek yang tinggal di Kecamatan Sawahan, Surabaya, Jatim ini memang mengerjakan segalanya untuk para cucunya. Seperti membangunkan tidur, memandikan, menyuapi hingga mengantar sekolah. Sebenarnya, dia sadar di usianya saat ini, Nenek Sarmi sudah sedemikian lemah untuk berjualan. Kendati demikian, dia tidak mempunyai pilihan selain tetap mencari nafkah. Ditemani dengan gerobak seadanya, Nenek Sarmi berjualan agar cucunya bisa tetap makan dan sekolah.
Foto:berbuatbaik.id
|
"Kalau lagi diam, cucu saya lagi tidur semua, saya usap. Saya jam 1 malam bangun, buang air kecil, saat masuk ke kamar lagi, semua sedang tidur, ya Allah kapan mereka ini cepat besar dan bisa hidup bahagia," ucap Nenek Sarmi lirih.
Ada kegalauan yang hinggap di hatinya. Nenek Sarmi khawatir masa depan 4 cucunya ini. Apalagi saat dia sudah semakin tua dan meninggal dunia.
"Besok kalau ditinggal. Saya diambil nyawanya oleh Yang Kuasa, ikut siapa cucu-cucu saya ini? Saya bilang ke mereka, sekolahnya harus pintar. Mbah bisa bekerja, nanti kalau sudah tindak sanggup, mereka bilang ingin pindah ke Jakarta, saya mendoakan semoga sekolahnya pintar, jadi sukses. Kalau saya di rumah teringat anak, sudah tidak bisa kembali hidup lagi. Saya berdoa semoga Allah memberi sehat, panjang umur, dan melindungi saya," ujar Nenek Sarmi tak kuasa menahan isaknya.
Namun untuk saat ini, Nenek Sarmi hanya bisa memberikan kehidupan terbaik untuk cucu-cucunya dari berjualan di kompleks pemakaman. Jika dia beruntung, Nenek Sarmi bisa mendapatkan upah hingga Rp 150 ribu. Pendapatan itu dia bagi untuk berjualan, makan dan biaya sekolah.
Foto:berbuatbaik.id
|
"Dulu jual nasi, lontong, rawon, ada pembantunya juga. Tapi tidak berhasil. Jualan makanan untungnya tidak seberapa, hanya bisa dipakai makan," ungkap dia.
Ketegaran dan pengorbanan Nenek Sarmi begitu menyentuh siapa saja. Mari sahabat baik doakan terus agar kehidupan Nenek Sarmi bisa membaik dan cucunya juga punya masa depan yang cerah. Bantu mereka agar tak menyerah dengan Donasi di berbuatbaik.id
Kabar baiknya, semua donasi yang diberikan seluruhnya akan sampai ke penerima 100% tanpa ada potongan.
Kamu yang telah berdonasi akan mendapatkan notifikasi dari tim kami. Selain itu, bisa memantau informasi seputar kampanye sosial yang kamu ikuti, berikut update terkininya.
Jika berminat lebih dalam berkontribusi di kampanye sosial, #sahabatbaik bisa mendaftar menjadi relawan. Kamu pun bisa mengikutsertakan komunitas dalam kampanye ini.
Yuk jadi #sahabatbaik dengan #berbuatbaik mulai hari ini, mulai sekarang!