Kembali
Kisah Pasutri Buta Penjual Kerupuk yang Sering Makan Nasi Garam

Kisah Pasutri Buta Penjual Kerupuk yang Sering Makan Nasi Garam

Rp 18.278.250
60.9275% Complete
Terkumpul dari Rp 30.000.000,-
Donasi Berakhir
Donasi Berakhir

Berkolaborasi dengan berbuatbaik.id, tim insert berbagi menyambangi penjual kerupuk di Meruya, Jakarta Barat. Bukan penjual kerupuk biasa tetapi penjual kerupuk tuna netra bernama Ippit yang sering berdagang keliling untuk mencari nafkah.

Apalagi dia menjalaninya masih dengan berpuasa, menahan haus dan lapar. Menurut Ippit, bahkan di bulan suci ini dia masih kesulitan mendapatkan pelanggan. Bukan cuma Ippit, istrinya yang juga tuna netra, Ponni, juga berjualan kacang mede di lokasi berbeda.

Foto:berbuatbaik.id

"Jualan dari jam 9 menjelanng zuhur, biasanya laku 10 bungkus dan kadang 3 bungkus," sebut Ippit kepada tim insertberbagi.

Kondisi yang sama mirisnya dengan dagangan sang istri yang terkadang tak membawa uang sepeserpun. Dengan demikian, tak jarang keluarga ini pun hanya makan seadanya.

"Paling kalau gak ada uang buat belanja yaa makan nasi aja sama garam, kalau ga ada pemasukan yaa udah biasa aja," ungkap Ippit seolah itu adalah hal yang wajar baginya,

Bukan cuma perihal nafkah yang begitu minim, mereka pun sering terancam bahaya karena keterbatasannya sebagai tuna netra.

"Kadang kalau jalan kena got dan sampai keseleo gitu," jawab istri Ippit, Ponni.

Foto:berbuatbaik.id

Walaupun begitu, pasutri ini punya asa saat kembali ke rumah. Ada Hafsyah, anak semata wayang Ippit dan Ponni yang menjadi mata untuk mereka. Mempunyai orangtua buta, sebenarnya membuat Hafsyah sering bersedih hati. Si kecil ini pun sehari menjadi penuntun saat sang ayah berjualan dan pergi ke mana saja. 

Terkadang lingkungan yang keras membuat gadis cilik ini sering menerima ejekan dari orang sekitar karena orangtuanya buta. Meski pedih dan menangis, Hafsyah memilih bersabar.

"ya gapapa yag penting bisa urusin aku, bisa biayain aku," pungkas Hafsyah menangis jika ayahnya sering terjatuh 

Foto:berbuatbaik.id

Oleh karena itu, keluarga ini pun saling bahu membahu memenuhi kebutuhan dapur hingga sekolah. Terpenting mereka saling menguatkan. Ippit berharap ada masa depan cerah dalam gelap yang mengkungkungnya.

"Mudah-mudahan Allah kasih rezeki, kepengennya mah Allah kasih rezeki. Kalaupun emang Allah belum kasih ya sabar dulu," ucap Ippit pasrah.

Sahabat baik, tidak semua lahir seberuntung kita. Kadang ada saja cobaan untuk menguji ketabahan dan ketaatan kita. Namun selagi kita mampu alangkah baiknya kita saling membantu.

Yuk mulai bantu keluarga tuna netra Ippit agar tak lagi hanya nasi dan garam di piringnya dan bisa hidup lebih layak lagi. Caranya mulai Donasi sekarang juga hanya melalui berbuatbaik.id.

Kabar baiknya, semua donasi yang diberikan seluruhnya akan sampai ke penerima 100% tanpa ada potongan. Kamu yang telah berdonasi akan mendapatkan notifikasi dari tim kami. Selain itu, bisa memantau informasi seputar kampanye sosial yang kamu ikuti, berikut update terkininya.

Jika kamu berminat lebih dalam berkontribusi di kampanye sosial, #sahabatbaik bisa mendaftar menjadi relawan. Kamu pun bisa mengikutsertakan komunitas dalam kampanye ini.

Yuk jadi #sahabatbaik dengan #berbuatbaik mulai hari ini, mulai sekarang juga.

 

 

Info Terkini

Bantuan Sahabat Baik untuk Masa Depan Cerah Anak-anak Pak Ippit

Selasa, 21 Mei 2024

Tim berbuatbaik.id berkunjung ke kediaman Pak Ippit di kawasan Kembangan, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu.

Ditemui dirumahnya, kondisi Pak Ippit dan keluarga jauh lebih baik dari sebelumnya. Kebutuhan hidup sehari-hari terpenuhi dengan baik. Sampai sekarang, Pak Ippit juga masih berjualan kerupuk keliling untuk terus menghidupi keluarga di rumah.

Donasi sebesar Rp 18.278.250 dari sahabat baik dimanfaatkan dengan baik oleh Pak Ippit. Beberapa di antaranya digunakan untuk kebutuhan pendidikan sang anak, Hafsyah dan Inayah, kebutuhan sehari-hari s, modal berjualan, dan juga pengobatan istri yang sedang sakit.

Foto:berbuatbaik<

“Secara materi Alhamdulillah lebih bagus lah daripada kemarin. Banyak terima kasih dan memang sangat membantu terutama sekolah anak saya. Alhamdulillah selama setahun ini saya udah aman gitu urusan sekolah segala macem,” tutur Pak Ippit.

Luar biasanya lagi, ternyata donasi tersebut tak hanya digunakan untuk ia dan keluarganya saja namun juga Pak Ippit berbagi kepada teman-teman tuna netra lainnya.

Foto:berbuatbaik

"Saya juga bikin kegiatan buka puasa bersama teman-teman tuna netra. Saya menyampaikan itu dari teman-teman transmedia gitu. Jadi temen-temen juga kebagian” ungkap Pak Ippit.

“Jadi kita dapet bukan buat kita semua” tambah Bu Ponni.

#sahabatbaik mari kita bantu para pejuang hidup lainnya untuk bisa memiliki hidup layak dengan berdonasi di berbuatbaik.id . Donasi di berbuatbaik.id 100% tersalurkan.

Donatur

Default User
Budi Yanto
8 bulan yang lalu
Donasi Rp 250.000
Default User
Indrawati Pudjihartono
8 bulan yang lalu
Donasi Rp 30.000
Default User
Tjioe tjia wen
8 bulan yang lalu
Donasi Rp 20.000
Default User
d*********
8 bulan yang lalu
Donasi Rp 1.000.000
Default User
Z*********
8 bulan yang lalu
Donasi Rp 10.000

Tentang Kami

About Us
berbuatbaik.id ikut andil dalam aktivitas sosial dan kemanusiaan dengan menggalang dana sekaligus memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat.
About Us
berbuatbaik.id dan CTARSA Foundation bertanggung jawab penuh atas penyaluran dana donasi yang diterima.
About Us
Donasi yang diterima akan disalurkan 100% kepada yang membutuhkan tanpa dikenai potongan biaya apapun
About Us
Kamu bisa bergabung dengan komunitas Berbuat Baik menjadi relawan hingga mengajukan penggalangan dana ke berbuatbaik.id